Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa tidak ada bedanya calon Pilpres 2019 dengan Pilpres 2014. Ia berani memprediksikan, bisa jadi ada satu calon tunggal maupun 2 pasangan calon yang akan merebutkan posisi pemenang di Pilpres mendatang.
"Jadi enggak banyak gunanya dibicarakan lagi sekarang ini, yang ada di mata saya mungkin calon tunggal atau mungkin juga dua pasangan calon, ulang Pemilu 2014," ungkap Yusril di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, menurutnya, memperbesar kemungkinan adanya calon tunggal. Calon tunggal tersebut bisa dipatahkan apabila ada poros ketiga selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Kecuali muncul poros ketiga, tapi poros ketiga pun hanya berdasar hasil 2014, menurut saya ini tidak masuk akal dan kami kalah di MK, meskipun kami tidak setuju hal itu, dan pemilu ini tidak akan dipakai sekarang dipakainya nanti di 2024," imbuhnya.
Meskipun begitu, Yusril tak mau buru-buru memimpin partainya untuk membahas koalisi Pilpres 2019.
Yusril hanya menekankan mungkin pihaknya kan melakukan kampanye 'kotak kosong', dan menjadi partai oposisi utama jika hanya ada calon tunggal.
Sementara, Sekjen PBB Afriansyah Noor mengaku, partainya berpihak pada poros PAN, PKB, PKS, Gerindra dan Partai Demokrat pada Pilpres 2019. Sayangnya tidak memihak pada koalisi Presiden Joko Widodo.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan umum (KPU) menetapkan PBB sebagai partai politik pemilu DPR, DPRD dan DPRD Kabupaten Kota pada tahun 2019, dengan nomor urut 19.