Salah satu partai koalisi yang akan tampil di Pilpres 2019 mendatang mulai menyulutkan apinya dalam mempersiapkan Capres-Cawapres untuk periode 2019-2024.
Minggu (25/2/2018), PDIP melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III di Sanur Denpasar. Salah satu dari hasil rapat ini ialah menetapkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Presiden (Capres) di Pilpres 2019 mendatang.
Rupanya dugaan para pengamat partai serta warganet akhir-akhir menjadi kenyataan. Terlebih Jokowi merupakan salah satu tokoh politik dengan elektabilitas sangat tinggi di Pilpres 2019 mendatang, di antara tokoh-tokoh lainnya.
Calon Gubernur Bali yang diusung oleh PDIP, I Wayan Koster membenarkan kabar tersebut. Ia berharap, terpilihnya Jokowi bisa membawa efek positif untuk Pilkada di Bali.
"Karena tentunya satu jalur, ada efek positif buat Pilkada serentak di Indonesia yang diusung oleh PDIP. Dan tentu saja khususnya buat Bali. Karena beliau hadir di sini dan pada kesempatan Rakernas. Ini di luar dugaan Ketua Umum (Megawati) menyampaikan bahwa yang diusung PDIP adalah Bapak Jokowi," tuturnya usai penutupan Rakernas.
Kemudian, Koster menjelaskan makna dari satu jalur yang dapat memunculkan efek positif bagi masyarakat Bali.
"Kami, di Bali ini berharap bisa satu jalur. Satu jalur itu adalah satu kepemimpinan yang disokong oleh satu partai. Untuk Presiden adalah Pak Jokowi, diusung oleh PDIP dan bisa menang. Pilgub Bali juga diusung oleh PDIP, saya sendiri dan kebetulan dengan Cokorda Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok). Kemudian di Kabupaten Gianyar Made Agus Mahayastra dan AA Gde Mayun (Paket Aman) dan di Kabupaten Klungkung Cok Bagus OkaKetut Mandia (Bagia)," jelasnya.
Koster menambahkan, kalau pasangan yang diusung oleh PDIP sudah satu jalur. Mulai dari Pilpres, Pilgub dan pemilihan Bupati di Bali, dan ketiganya bisa menang, tentunya itu akan baik untuk proses percepatan pembangunan ke depan.
"Saya kira, itu akan menjadi proses untuk melakukan percepatan pembangunan kedepan. Secara lebih bersinergi di dalam satu kepemimpinan, satu kebijakan dan satu langkah di dalam upaya menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat," tutupnya.
Namun, ingat. Akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda kecelakaan akibat kegagalan proyek infrastruktur pembangunan. Akan kah pembangunan dipercepat, tapi keselamatan dan keamanan rakyat tidak terlalu dipentingkan?
Hal itu tak bisa dilihat sebelah mata saja. Pemerintah harus serius menangani kecelakaan yang terjadi secara beruntun, baru-baru ini. Sebab, kepemimpinan itu tak hanya memajukan infrastruktur pembangunan negara saja. Melainkan, pembangunan demi kemajuan bangsa juga harus diutamakan.