Lampuhijau.com - KH. Umar Basri yang tengah khusyuk wiridan di Masjid Al Hidayah kawasan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka tiba-tiba dianiaya dan dipukuli seorang pria yang mengenakan baju levis dan memakai sarung. Saat itu, jemaah masjid sudah keluar setelah sholat subuh sekitar pukul 05.30. Pelaku juga menendang sebuah kotak amal dan berteriak dalam bahasa sunda "ieu mah pinerakaeun, Nu didie mah pinerakaeun kabeh ( disini mah neraka, yang disini mah neraka semua ).
KH. Umar Basri sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit Cicalengka namun kemudian dipindahkan ke rumah sakit Islam Bandung. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto yang ikut menjenguk KH.Umar Basri dirumah sakit Islam Bandung menjelaskan bahwa anggotanya sudah berhasil meringkus seorang pria yang diduga pelaku penganiayaan. Namun Agung mengatakan bahwa masih dilakukan pemeriksaan secara intensif. "Belum tersangka, masih saksi, kita akan dalami dan konfrontir", jelas Agung.
Selain pria yang diduga pelaku, pihak kepolisian juga memeriksa enam orang santri yang ikut berjamaah sholat subuh di Masjid Al Hidayah. "Kita tanyakan kepada santri yang pada saat itu ikut sholat berjamaah, mudah-mudahan bisa terungkap. Saya punya keyakinan itu,"tambah Agung.
Kasus penganiayaan setelah sholat subuh ini mengingatkan kita pada kasus yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Novel disiram air keras yang mengenai wajahnya yang mengakibatkan cacat pada matanya. Polisi sampai saat ini belum berhasil mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras tersebut.