Sejak gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus pada 21 November 2017 dimulai pada pukul 17.05 WITA. Empati dari warga Indonesia bermunculan, terlebih dari klub Bali United .
Tinggi letusan dikatakan mencapai maksimum 700 meter dari puncak kawah gunung. Menurut Kapusdatin Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo Purwo Nugroho, di Twitter, gunung meletuskan freatik.
"Letusan freatik bisa terjadi pada semua gunung api yang statusnya di atas normal. Letusan freatik sulit diprediksi. Letusan disertai abu, pasir dan kerikil," tulis Sutopo di akun @Sutopo_BNPB.
Masyarakat di Bali diimbau untuk tenang dengan status yang ditetapkan adalah level 3 atau siaga. Dalam radius 6-7,5 km dilarang adanya aktivitas masyarakat.
Klub Bali United tidak ambil diam, mereka mengajak untuk berdoa di media sosial Instagram.
"Menurut kabar yang beredar sore hari tadi terjadi letusan pertama Gunung Agung. Benar atau tidak? Mari kita berdoa bersama untuk saudara kita yang tertimpa musibah," tulis akun Bali United FC.
Salah satu pemain Bali United, I Gede Sukadana, juga berharap tidak terjadi bencana besar yang terjadi nantinya. Ia mengatakan bahwa semoga Gunung Agung tidak meletus parah, dan semoga hanya letusan-letusan kecil saja. Pasalnya, ia sangat kasihan terhadap masyarakat di sana. Mereka harus kembali lagi ke pengungsian.
Sementara itu, pemain 30 tahun tersebut juga mengaku mertuanya tinggal di Karangasem.
"Ada mertua di sana tetapi agak jauh dari gunung jadi kemungkinan tidak kena," kata Gede.
Bencana memang selalu menjadi pusat perhatian karena mengundang empati yang sangat besar bagi warga sekitarnya. Apalagi bencana gunung meletus, warga sekitar juga harus selalu waspada untuk mengantisipasi datangnya letusan gunung yang besar, demi keselamatan hidup mereka. Tetapi, semuanya juga berharap jangan sampai ada bencana yang sangat besar yang terjadi di bumi pertiwi ini.
