Pemerintah Arab Saudi terkenal memiliki aturan yang sangat ketat kepada kaum perempuannya. Terlebih aturan yang baru-baru ini diresmikan, yakni laki-laki dan perempuan nantinya akan dibolehkan membaur di tempat umum alias tidak ada lagi pemisahan kaum perempuan dan laki-laki, baru-baru ini dibatalkan.
Begitu pula dengan aturan tentang kaum perempuan, ada juga rencana aturan yang membolehkan toko-toko atau bisnis tetap buka ketika azan hingga selama waktu salat juga ditarik kembali oleh pemerintah Saudi.
Seperti yang dilansir dari laman Al Araby melaporkan, Minggu (6/5/2019), kedua aturan itu telah dicabut yang diumumkan pada keterangan situs resmi pemerintah.
Berdasarkan dari laporan media propemerintah Sabq dalam laman resminya, Sabtu (5/5/2018) lalu, menyangkal keputusan pemerintah Saudi akan menerapkan aturan baru tersebut. Kabar itu diperoleh Sabq dengan mengutip 'sejumlah sumber'.
Selain itu, Media lokal Okaz juga melaporkan bahwa kedua aturan baru itu memerlukan 'perubahan segera' untuk memuluskan program pemerintah yang akan diluncurkan nantinya.
Penarikan kedua aturan yang terkenal sangat ketat di Arab Saudi itu, lantaran adanya proyek ambisius yang akan diluncurkan oleh Arab Saudi bertajuk 'Program Kualitas Hidup 2020'. Proyek tersebut disinyalir dapat menjadikan Saudi sebagai pusat dunia hiburan paling mewah. Yang meliputi 16 kawasan hiburan supermewah, pusat taman air, tiga tempat wisata.
Dari proyek tersebut, pemerintah Arab Saudi menggelontorkan dana USD 34,7 miliar atau senilai Rp 484,9 trilun, guna mewujudkan proyek ini sekaligus mengundang para investor dan pebisnis luar negeri untuk bergabung pada Program Kualitas Hidup 2020.
Entah seperti apa nantinya aturan tersebut akan dicanangkan oleh pemerintah Saudi usai program itu teralisasikan.
