Pretty Asmara menjadi korban penjebakan atas tuduhan kepada dirinya sebagai Bandar narkoba. Selama menjalani proses hukum hingga masuk ke tahanan, berat badannya turun 17 kilo.
Pretty Asmara harus menghuni rumah tahanan wanita Pondok Bambu. Tentunya banyak pengalaman baru yang dialami oleh Pretty selama berada di Pondok Bambu. Faktor stres hingga diare ternyata menyebabkan perempuan bertubuh besar itu harus kehilangan belasan kilogram berat tubuhnya. Namun, Pretty mengaku ikhlas menjalani proses hukum yang kini harus dijalaninya.
"Saya Insya Allah ikhlas. Saya menghadapinya senyum, meskipun saya turun 17 kilo. Selama di tahanan saya jarang timbang, Biasanya saya 130, Pas ditimbang terbaru jadi 115," ujar Pretty usai menjalani sidang Narkoba di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.
Selama menjalani proses sidang, Pretty terus ngotot membantah tuduhan sebagai seorang bandar. Pretty selalu menegaskan jika ia adalah korban penjebakan. Dan dia selalu berharap suatu saat pasti aka nada buktinya.
"Yang pasti kita akan buktikan. Saya bukan bandar mau dibuktikan ke mana saja saya berani," kata Pretty.
Sementara itu, sebagai sahabat sejatinya, Ade Nurul memiliki kesempatan mengikuti sidang narkoba kedua Pretty. Ade meyakini kalau Pretty Asmara bukanlah bandar atau pengedar narkoba di kalangan artis seperti yang disangkakan.
"Saya sudah kenal Pretty puluhan tahun. Hampir nggak pernah mengajak atau menawarkan pakai narkoba. Jadi, tolong berikan keputusan hukuman yang pas. Kalau nggak bersalah, ya jangan dihukum," jelas Ade Nurul yang kini sibuk jadi staf ahli di DPR RI.
Ade menuturkan, dirinya dan artis lainnya akan terus memberikan support dan doa pada Pretty Asmara sampai jatuh keputusan pengadilan nanti.
"Kami berdoa semoga Pretty mendapatkan yang terbaik. Bisa bebas dari segala tuduhah dan tuntutan," harap Ade Nurul.