Sepertinya Gubernur dan Wagub DKI Jakarta memiliki program baru. Hal itu sangat bagus untuk kemajuan warga Jakarta. Namun sayangnya, program yang lamanya belum selesai terealisasikan.
Sabtu (23/12/2017), Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri penutupan MTQ XXVII Tahun 2017 Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Sandi menyinggung soal ide Gubernur DKI yang ingin ada gerakan membaca Alquran dan mematikan televisi (TV).
"Bapak Gubernur sempat terpetik ide, bagaimana kalau kita mulai gerakan membaca Alquran dan mematikan televisi, antara jam 18.00-20.00. Cocok? Setuju?" tanya Sandi, di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2017) malam.
"Setuju!" jawab hadirin di acara penutupan sekaligus penyerahan hadiah Lomba MTQ itu.
"Mantap! Tapi nggak nonton sinetron nggak apa-apa? Oke. OKE OCE!" timpal Sandi.
Dalam kesempatan yang berbeda, Sandi mengklarifikasi kembali gagasan yang pernah dilontarkan Anies. Namun Sandi menegaskan, gagasan yang betujuan untuk mendorong terbitnya kecintaan kepada Alquran itu hanya berupa himbauan.
"Kita hanya bisa menghimbau alagkah baiknya kalau anak-anak bisa belajar alquran mulai dari maghrib sampai Isya. Itu akan membagun kecintaan terhadap Alquran dan nilai-nilai luhurnya bukan hanya dibaca, tapi dimengerti dan diamalkan di dalam keseharian mereka," harap Sandi.
Lalu Sandi menghubungkannya dengan kriminalitas yang terjadi di Indonesia, yang bertentangan degan nilai-nilai luhur dalam Alquran.
"Sehingga peredaran narkoba, kriminalitas terutama terhadap perempuan dan anak yang sangat bertentangan degan nilai-nilai luhur dalam Alquran itu bisa kita perangi, kita bisa waspadai maraknya yang ada di masyarakat sekarang," jelasnya.
Sandi menambahkan, alangkah baik screen time atau waktu menatap layar dikurangi dan diganti dengan mulai membaca dan menghayati ayat-ayat Alquran.
Untuk itu, sebelum mengeluarkan himbauan, ia berencana untuk memberi contoh penerapan tersebut di lingkungan keluarganya.
"Saya pengen Sulaiman, anak saya yang usia enam ini juga mulai paling nggak seminggu sekali antara jam 6-jam 8 dia nggak boleh pegang iPad, nggak boleh pegang HP, nggak boleh nonton TV, dan mulai mengaji, dan mengerti apa yang dia baca," ungkap Sandi.
Saat ditanya apakah himbauan tersebut rencananya akan dituangkan dalam surat edaran atau instruksi gubernur, Sandi mengaku hal itu tak diperlukan. Menurut Sandi, gerakan masyarakat sebagai contoh akan lebih efektif. Gerakan baca Alquran dan matikan TV diharapkan dapat segera dilaksanakan oleh rakyat DKI Jakarta.
"Di lini-lini akar rumput kalau ada gerakan dengan memberikan contoh yang baik itu akan jauh lebih efektif daripada surat edaran," ujarnya.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.