LampuHijau – Liga 1 sudah memasuki pekan ke-33 atau satu pekan sebelum berakhir. Ini menjadi momen-momen paling mendebarkan bagi tim yang berada di papan atas dan papan bawah. Di papan atas, selisih poin penghuni empat besar sangatlah tipis. Karena itu, sedikit saja lengah, selesai sudah.
PSM Makassar merupakan salah satu favorit juara musim ini. Bersama Bhayangkara FC, Bali United, dan Madura United, mereka masih berpeluang juara. Dan itu bisa hilang kalau mereka kalah malam ini saat menjamu Bali United di Stadion Andi Mattalatta, Makassar (siaran langsung tvOne pukul 18.30 WIB).
Ya, kalau mereka kalah, maka di atas kertas, meski menang dalam laga terakhir, posisinya akan tetap berada di bawah Bali United. Penyebabnya, mereka akan kalah head-to-head. Bahkan, kalaupun menang, mereka pun masih berharap Bhayangkara yang sekarang di puncak klasemen tergelincir.
Sebelum bertanding hari ini, kedua tim sama-sama melepas psywar. Pelatih PSM Robert Rene Alberts mengatakan, mereka kalah 0-3 ketika bertandang ke markas Bali United 23 Juli lalu, karena situasi yang tidak menguntungkan. Selain daftar pemain cedera, juga kartu merah kepada Marc Klok.
Pelatih asal Belanda itu juga menyindir Bali United dengan mengatakan bahwa mereka bermain di Makassar, jadi tidak akan mudah bagi sang tamu untuk mendapatkan hadiah penalti. ’’Lihat, mereka (Bali United) mendapat hadiah pinalti terbanyak dibandingkan tim lain (total 12). Lebih dari separo di dapat di kandang ,’’ katanya.
Pelatih Bali United Widodo C. Putro pun tak lepas dari psywar Alberts. ”Kalau dia (Widodo, Red) tahun permainan kami, lebih baik besok (malam ini, Red) tidak usah ke lapangan, main PlayStation saja,” kata Alberts menanggapi komentar Widodo yang menyatakan permainan PSM sudah bisa dibaca.
Senada dengan sang pelatih, kapten Hamka Hamzah sangat termotivasi malam ini. Dia bertekad untuk menghentikan striker paling produktif di Liga 1, Sylvano Comvalius. Saat ini, Comvalius telah menyarangkan 35 gol dari 32 laga. ”Ada tantangan tersendiri untuk menjaga dia (Sylvano). Lihat saja besok (hari ini, Red),’’ ujarnya.
Menanggapi psywar dari Alberts, Widodo tetap tenang. ”Ini bukan perang. Kalau perang ngapain kami datang ke sini? Kami ingin jaga suasana, jangan ada permainan keras,’’ sindir Widodo sembari mengingatkan bagaimana cara bermain PSM saat kalah 0-3 di Bali.
Widodo juga membalas sindiran penalti dengan memberikan selamat karena tuan rumah tidak pernah kalah di kandang. Dalam 14 pertandingan terakhir, 13 kemenangan dan 1 hasil imbang ditorehkan. ’’Selamat untuk PSM karena tidak pernah kalah di kandang. Tapi, kami tidak takut,’’ ungkap mantan pemain Petrokimia Putra tersebut.
Widodo mengerti agresitifitas permainan tuan rumah. Mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut mengaku sudah punya cara meredamnya. ’’Kami bawa pemain banyak ke Makassar. Persiapan sudah maksimal tinggal dijalankan di lapangan,’’ bebernya.
Jika Bali United berhasil menang, kans juara terbuka lebar. Tapi, ada syaratnya. Harus menang di laga terakhir dan berharap Bhayangkara FC di posisi puncak tergelincir di dua pertandingan sisa.
Serdadu Tridatu –julukan Bali United– akan melawan Persegres Gresik United di kandang pada 12 November mendatang. Di atas kertas, kemenangan akan mudah didapat. Bahkan, bisa cetak banyak gol agar jumlah gol Comvalius bisa makin bertambah.