Lampuhijau.com - Pidato Prabowo Subianto di Boyolali pada tanggal 30 Oktober 2018 yang lalu yang menyebut "tampang Boyolali" rupanya membuat warga Boyolali termasuk Bupati Boyolali, Seno Samodro menjadi gerah. Mereka menganggap apa yang dismpaikan Prabowo menyinggung masyarakat Boyolali yang dianggapnya tidak mampu dan belum sejahtera.
Menanggapi polemik pidato pasangannya ini, Sandiaga Uno angkat bicara. Sandi meminta masyarakat untuk menyimak pidato Prabowo secara utuh dan menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Prabowo bukan bermaksud melecehkan dan merendahkan masyarakat Boyolali. "Esensinya adalah adanya ketimpangan dan kesenjangan yang nyata antara yang kaya dan miskin, Kami ingin memperbaiki kesejahteraan ekonomi rakyat bawah dengan program ekonomi kerakyatan", jelas Sandi.
Sandiaga menambahkan bahwa Prabowo dan dirinya akan berusaha membuat program ekonomi kerakyatan agar jurang antara di kaya dan si miskin bisa terjembatani. Ekonomi di Indonesia harus ada perubahan dan pembaharuan dengan mengutamakan ekonomi mikro yang menjadi bertujuan untuk kesejahteraan keluarga.
"Intinya 2019 emak-emak harus bahagia, bapak-bapak sejahtera dan milenial harus happy", tambah Bang Sandi.
Kenapa Bang Sandi lebih mengutamakan fokus pada ekonomi kerakyatan ? Sandi menilai bahwa perekonomian Indonesia saat ini kurang menguntungkan dan kurang memperhatikan kesulitan masyarakat terutama masyarakat di bawah. Kebijakan pemerintah saat ini yang lebih mengutamakan impor menjadikan masyarakat harus menikmati produk-produk yang bukan produk hasil mereka sendiri.
Produk atau barang yang dihasilkan dari ekonomi masyarakat kecil semakin tergerus dan kalah bersaing dengan kebijakan impor barang yang banyak dilakukan pemerintah saat ini. Pada akibatnya apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di tingkat bawah menjadi semakin sulit ditambah dengan nilai tukar dollar yang semakin tinggi.
Masalah ini yang membuat Sandiaga membuat kebijakan ekonomi yang pro kerakyatan agar rakyat Indonesia bisa menjadi mandiri dan sukses karena usaha dan hasil kerja mereka lebih banyak dinikmati rakyat sendiri, dan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.