Serba-serbi Ramadhan di Madinah, Kala Menunggu Waktu Buka Puasa

Serba-serbi Ramadhan di Madinah, Kala Menunggu Waktu Buka Puasa

Admin
24 Apr 2022
Dibaca : 498x

Menunggu buka puasa Ramadhan di Indonesia d kenal dengan nama ngabuburit. Bagaimana dengan di Madinah, Arab Saudi? Ketua Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam yang tengah di Madinah berbagi pengalaman momen menunggu buka puasa di Kota Nabi itu. Di antara Ashar dan Maghrib, ada beberapa majelis taklim yang dilaksanakan di dalam Masjid Nabawi. Ada kiai yang menyampaikan materi pengajaran keagamaan, diikuti oleh para jemaah yang berkenan ikut pengajian.

Berikut catatan lengkap KH Asrorun Niam saat menunggu buka puasa di Madinah:

Serba serbi Ramadhan di Madinah hari kedua, tarawih ketiga

1. Bagi para peziarah yang hendak menempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah (atau sebaliknya) bisa menggunakan moda kereta api; jarak tempuhnya relatif lebih cepat. Kalau biasanya kita mengendarai mobil, waktu perjalanan  lebih 5 jam. Sementara, waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan Makkah-Madinah hanya 2 jam 25 menit. Kecepatan 300 km/jam. Perjalanan dari Makkah ke Madinah berhenti di 2 stasiun, yaitu Jeddah (airport king abdul aziz) dan stasiun pusat bisnis Rabigh.

2. Di sore hari jelang buka puasa, panitia Ifthar Shaim di Masjid Nabawi menyiapkan sajian buka puasa untuk kurang lebih 1 juta muslim, dalam waktu yang sangat singkat. Dimulai setengah jam usai salat Ashar berjemaah, Tim Ifthar Shaim menjalankan tugasnya dengan sigap. Menggelar "sufrah" plastik tempat alas makan yang dihampar di atas karpet masjid; yang  multi fungsi, u tempat makan, pelindung karpet dari noda sisa makanan, sekaligus tempat "sampah" bungkus n sisa makanan. Tim Ifthar Shaim ini ada yang berasal dari para relawan, dari mahasiswa, dan bahkan ada yang pelajar SLTA dan SLTP. Saya sempat sekilas dengan relawan dari yang awalnya saya kira mahasiswa, namun dari hasil diskusi diketahui kalau dia pelajar SMP, di sebuah madrasah di Kota Madinah.

Saat maghrib tiba n muazin mengumandangkan azan maghrib, seluruh umat Islam yang hadir berbuka puasa bersama. Menunya seragam; kurma sukkari sebanyak 7 butir, fresh yoghurt (zabadi) plus dukkah madini (bumbu u dicampurkan ke zabadi), satu roti gandum, dan sebotol zamzam. Beberapa orang juga membagikan teh dan kopi. Seluruh jemaah makan dengan serentak. Kurang lebih 10 menit, makan harus selesai. Hari ini azan maghrib jam 18.39 WAS, buka puasa dimulai, dan pesta harus usai 10 menit berikutnya, 18.49. Dan dalam waktu sekejap, tim Ifthar Shaim kembali menjalankan tugas, dengan dibantu tim kebersihan masjid, mengangkat hidangan yang telah disantap, serta plastik "sufrah" serta mengevakuasinya ke plastik besar untuk dibuang. Dalam waktu tak lebih 3 menit, masjid kembali bersih selanjutnya iqamat dikumandangkan untuk melaksanakan Salat Maghrib berjemaah. Jam 18. 54 iqamat dikumandangkan untuk dimulai salat maghrib berjemaah.

3. Di antara ashar dan maghrib, ada beberapa majelis taklim yang dilaksanakan di dalam Masjid Nabawi. Ada Kiai yang menyampaikan materi pengajaran keagamaan, diikuti oleh para jemaah yang berkenan ikut pengajian. Tentu dengan bahasa Arab. Bagi yang tidak mau ikut majelis taklim, untuk menunggu maghrib, jemaah bisa mengaji al-Quran, bisa ziarah ke Rasulullah saw, ziarah ke makam Baqi, atau sekadar jalan menunggu maghrib seperi menyaksikan ditutupnya payung raksasa usai ashar jelang matahari tergelincir. Sementara, payung raksasa sebagai pelindung jemaah dari terik matahari terbuka secara serentak di pagi hari, kurang lebih satu jam usai subuh, saat matahari sudah muncul dari peraduan. Tapi yang perlu diingat, kalau mau buka bersama di dalam masjid, masuklah lebih awal, karena jk kapasitas sudah penuh anda akan ditolak masuk. Demikian juga saat hendak ikut salat tarawih di dalam masjid. Jika  terlambat masuk, anda harus bersiap salat di halaman masjid.

4. Saat ini, pertokoan belum pulih sepenuhnya. Masih banyak yang tutup. Beberapa yang buka, sebagian baru mulai mendisplay barang dagangannya. Dari salah satu pedagang pakaian di kawasan Taiba Suites, diperoleh informasi kalau dia baru buka tiga hari yang lalu. Di dua hari puasa ini, toko yang sudah buka, untuk pagi hingga sebelum zuhur mereka tutup. Setelah zuhur baru mulai buka, hingga jam 2 pagi. Setiap salat rawatib, seluruh toko tutup, untuk ikut berjemaah. Kabar baiknya, bagi yang suka shopping, saat salat tarawih, toko2 diperkenankan buka. Tapi ini jangan bilang-bilang ya hehe. Hanya info, bukan menganjurkan berbelanja. Barangkali ada kebutuhan mendesak seperti beli obat2an. Oya, cuaca normal seperti di Indonesia, namun udara kering, jadi kulit bisa kering bersisik n bibir bisa pecah2. Jangan lupa bawa sunblock, pelembab, dan lip gloss, serta vitamin secukupnya.

5. Bagi yang akan berkunjung ke Raudhah, disarankan bisa ambil waktu malam hari, sekitar dua jam usai tarawih, untuk menghindari antrean panjang. Untuk jemaah perempuan, waktunya disediakan mulai waktu dhuha hingga sebelum zuhur. Sementara, jelang maghrib hingga isya, waktu kunjung ke Raudhah dan Ziarah ke Baginda Rasul SAw ditutup sementara.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2024 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2024 LampuHijau.com
All rights reserved