Tak Hanya Fitnah, SBY juga Berkali-kali Diadu Domba

Tak Hanya Fitnah, SBY juga Berkali-kali Diadu Domba

Nur AK
13 Feb 2018
Dibaca : 1410x
Kali ini kicauan atas nama SBY bertuliskan, 'Saya tidak akan tinggal diam @jokowi saya akan bongkar siapa anda dan megawati sesungguhnya. Ayo muslim RI kita tunjukan niat kita *SBY*'.

Kejadian fitnah terhadap Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), rupanya dibarengi dengan pihak yang ingin mengadu domba dirinya dengan Presiden Joko Widodo. SBY mengungkapkan hal itu lewat video testimoni di akun twitternya yang berdurasi 1 menit lebih itu.

"Isinya sangat tidak bagus seolah-olah saya menyerang Presiden Jokowi dan Ibu Megawati. Bahasanya pun tidak baik, bukan begitu karakter dan kepribadian saya," tegas SBY dikutip dari akun twitternya, Senin (12/2).

SBY mengungkapkan, upaya adu domba ini sengaja disebarluaskan melalui pesan di WhatsApp. Bukan hanya sekali SBY mengalami kejadian seperti ini, ia juga mengalami hal serupa pada 2017 lalu. Namun bedanya saat itu tersebar di twitter.

Kali ini kicauan atas nama SBY bertuliskan, 'Saya tidak akan tinggal diam @jokowi saya akan bongkar siapa anda dan megawati sesungguhnya. Ayo muslim RI kita tunjukan niat kita *SBY*'.

Pria kelahiran 9 September 1949 ini berharap pihak berwajib segera bertindak. Karena menurutnya, ini boleh dikatakan sebagai pembusukan terhadap dirinya, mengadu domba antara SBY dengan Presiden Jokowi dan Ibu Megawati.

Sementara setahun yang lalu, SBY merasa ada yang ingin membuat hubungannya dengan Jokowi dan Mega panas. Dengan adanya akun twitter yang mencoba memiripkan nama yang dipakai oleh SBY. Dengan cerdiknya, SBY membandingkan akun palsu itu hanya punya ribuan followers, sementara dirinya punya 9 juta lebih.

"Ada yang melepas tweet seolah dari saya. Isinya menyerang Pak Jokowi dan Ibu Megawati. Itu bukan dari saya. Bukan karakter saya," ungkap SBY Februari 2017.

Ia meminta agar polisi segera mengusut akun-akun palsu yang mencoba menyamarkan identitasnya demi memfitnah, dan menertibkan berita hoax yang memecah belah seperti itu. Pesannya kepada rakyat agar jangan mudah diadu domba.

Saat masih menjabat, SBY juga sempat gerah dengan munculnya polemik pengadaan mobil dinas bagi menteri. Apalagi, kebijakan yang dibuat pemerintahannya itu sempat dibanding-bandingkan dengan Presiden terpilih Jokowi. Padahal, ia menjelaskan, niatnya adalah untuk membantu Jokowi. Kemudian, Kementerian Sekretariat Negara pun memutuskan untuk membatalkan proses pengadaan mobil dinas.

Isu-isu politik tersebut lah yang sering membuat panas negeri ini. Padahl jika kita cermati bersama, politik bukan berkaitan dengan kekuasaan tetapi cara yang tepat untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia ini.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved