Banyak atlet voli putri yang bertubuh jangkung atau tinggi, tak terkecuali Pungky Afriecia yang memiliki tinggi 174 cm dengan berat 62 kg. Namun, siapa sangka, saat memulai karier di voli, Pungky hanyalah remaja dengan tubuh yang kecil.
Waktu pertama masuk klub bola voli selain ia paling muda usianya, juga paling kecil badannya, pendek dan kurus. Tetapi, dua tahun tekun latihan voli, badan Pungky terus tumbuh dan meninggi.
Ia tak mengerti apakah ada hubungan langsung antara berlatih voli dan pertambahan tinggi badan. Hanya, menurut dia, dengan tekun berolah raga ada upaya untuk mendorong pertumbuhan tubuh. Meski voli termasuk olah raga permainan, namun saat memasuki voli profesional juga diperlukan pembentukan stamina dan inti tubuh melalut latihan fisik.
Mungkin, kata Pungky, rahasianya ada pada susu. Sang ibu tak pernah absen membuat Pungky untuk menenggak segelas besar susu pertumbuhan. Bahkan ketika ia tengah tidur pun, pasti dibangunkan. Jadi minumnya sambil merem karena capek setelah latihan. Tetapi mamanya bilang, paksakan minum susu.
Seperti atlet lainnya, Pungky juga merasakan benar khasiat dari berolah raga. Bagaimana tidak membugarkan tubuh, selepas berolah raga tubuh akan lebih rileks, juga akan terpacu pertumbuhannya. Belum lagi jika sudah capek berolah raga, nafsu makan baik dan kuatitas tidur terjaga.
Bicara soal makan, meski bertubuh langsing Pungky termasuk orang yang senang makan. Bahkan suatu hari nanti ia ingin punya usaha kuliner sehingga bisa mencicipi sepuasnya. Kata gemuk sepertinya jauh dari Pungky.
Mungkin karena dibakar lagi kali ya saat olah raga, jadi enggak cepat gemuk. Di voli ada standar berat badan. Pungky ideal-nya 66 kg, tapi ia memilih lebih kecil lagi. Sekarang dengan berat 62 kg putri pasangan Imey Diana dan Afrimon ini merasa lebih enteng saja.