Anggota DPR dari Partai Golkar, Titiek Hediati Hariyadi atau dikenal Titiek Soeharto mengomentari pernyataan yang diungkapkan oleh mantan Suaminya, Prabowo Subianto. Pernyataan itu tertuang dalam pidato Prabowo yang menyinggung bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030.
Niat Prabowo untuk memperingatkan pemerintah Indonesia memang baik, salah satunya yang terucap dalam pidato itu adalah menyangkut utang negara yang mencapai Rp 4 ribu triliun. Ia menilai, utang sebesar itu merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup suatu negara.
Komentar yang diutarakan Titiek tidak terlalu pedas namun menambah bumbu bagi pernyataan Prabowo. Menurut Titiek, kalau utang terus bertambah namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas. Bebannya bisa jadi jatuh kepada anak cucu kita nantinya. Apalagi di masa depan, negara bakalan kesulitan membayar lantaran hutang akan terus menumpuk jika warganya tidak produktif.
"Kita prihatin dengan meningkatnya utang tanpa dibarengi kinerja yang baik untuk men-generate income lagi dari utang-utang itu. Kalau utang itu jadi pabrik yang bisa tingkatkan lapangan kerja, bisa kasih makan orang begitu banyak itu oke. Tapi kalau utangnya untuk hal-hal yang tidak produktif itu kita harus hati-hati," terangnya.
Kemudian Titiek menjelaskan bahwa Prabowo memiliki kebiasaan suka membaca. Pernyataan Ketum Gerindra tersebut diketahui mengutip dari sebuah novel perang buatan Amerika Ghost Fleet.
"Setau saya beliau suka baca. Mungkin dengan baca begitu. Ah ga tau tanya sendiri. Saya bukan dia. Kamu nanya-nanya," jelas Titiek yang terlihat memerah mukanya.
Terkait pertanyaan apakah Titiek setuju dengan pidato Prabowo? Ia belum mau mengungkapkan kesetujuannya dengan isi pidato yang disampaikan Prabowo, sebab anak keempat dari Mantan Presiden Soeharto mengaku sama sekali belum melihat pidato terkait. Titiek hanya mendengar kabarnya dari media massa dan dunia politik yang melingkupi lingkungannya.
"Saya ga tau ya. Saya gak dengar juga pidatonya apa dan saya bukan beliau. Jadi saya ga tau apa yang ada di pikiran beliau," imbuhnya.
Perlu diketahui, Komisaris PT Abhimata Mediatama itu menikah dengan dengan Prabowo Subianto pada Mei 1983. Namun, perkawinan pasangan ini berakhir pada perceraian, yang sampai sekarang belum diketahui secraa persis kapan berpisahnya.
Sebelum bercerai, pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Didiet Prabowo. Anak tunggal dari pasangan ini menghabiskan sebagian masa sekolahnya di Boston, AS.