Terkadang kejadian ban yang bocor yang disebabkan terkena ranjau paku memang sengaja disebar di jalanan. Di Jakarta misalnya, dikenal sejumlah 'titik panas' ranjau paku yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab.
Pegiat Komunitas Sapu Bersih (Saber), Rohim bin Sarman mengatakan, selama 7 tahun menyisir jalanan Ibukota, komunitasnya mengindentifikasi beberapa jalanan yang selama ini dianggap paling rawan bertebaran ranjau paku.
"Paling banyak kita dapat paku pas nyisir itu di Gatsu (Jalan Gatot Subroto), terutama dari kantor BPK sampai Tugu Pancoran. Kedua ada di Daan Mogot, setelah itu dekat Bundaran Pondok Indah. Cideng dekat Tanah Abang juga banyak. Sekali sisir bisa dapat 2 kg lebih tuh," jelas Rohim.
Tak hanya daerah itu saja, Rohim pun dengan jujur menambahkan keterangannya mengenai tempat yang sering ia temukan paku ranjau.
"Kemudian Jalan Fatmawati, jalan di Kebon Nanas (Yos Sudarso). Ojek online juga sering kasih informasi, kemudian kita sisir, banyak juga pakunya ternyata. Kayak paling baru di jalan dari Priok ke Ancol," imbuhnya.
Mengetahui hal itu, Rohim tidak lantas apatis. Ia membagikan tips agar ban motor atau mobil bisa terhindar dari ranjau yang bertebaran di jalanan.
"Pertama kalau ada di jalan yang rawan ranjau paku, jangan terlalu kencang memacu motor. Karena semakin cepat motor, semakin rentan ban motor tertembus paku ranjau. Kalau jalannya pelan, risiko kena sedikit. Kemudian pastikan tekanan anginnya cukup. Kalau kempes gampang tertancap paku," tukas Rohim.
Kemudian rohim juga memberikan tips agar berhematselama berkendara.
"Jangan lupa, lebih baik bawa ban dalam sendiri, karena kadang harga ban dalam yang sama tukang tambal dihargai Rp 60.000-80.000 per buah," kata Rokhim.
Diungkapkannya, dirinya bersama anggota Komunitas Saber yang berjumlah 30 orang relawan ini rutin menyisir jalanan untuk membersihkan jalanan dari ranjau paku. Dari pengalamannya, jalan-jalan di Jakarta yang paling rawan ranjau paku antara lain Jalan Gatot Subroto, Jalan Fatmawati, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Yos Sudarso.
"Itu daerah-daerah, sekali sisir enggak sampai 500 meter sudah bisa dapat paku 2 kilogram lebih," tutur Rohim.
Pasalnya, bagi pengendara motor atau mobil, ban bocor karena terkena ranjau paku menjadi suatu hal yang paling sering menyusahkan di jalanan. Apalagi kalau kemudian harus mendorong motor ke tempat tambal ban yang jaraknya cukup jauh. Sangat menyita waktu dan tenaga.