Beberapa tahun terakhir, dunia kuliner Indonesia diramaikan oleh tren makanan baru yang unik dan menggugah selera, yaitu croffle. Hidangan yang merupakan perpaduan antara croissant dan waffle ini mendadak populer di berbagai media sosial seperti Instagram, TikTok, hingga YouTube. Banyak orang penasaran dan ingin mencoba, bahkan rela mengantre demi merasakan sensasi croffle yang sempat booming. Namun, apa sebenarnya yang membuat croffle bisa viral di media sosial?

1. Perpaduan Unik Croissant dan Waffle

Salah satu faktor utama adalah keunikan croffle itu sendiri. Croffle berasal dari kata croissant dan waffle. Croissant dikenal dengan teksturnya yang berlapis-lapis, gurih, dan renyah, sementara waffle identik dengan bentuk kotak-kotak khas cetakannya. Ketika digabungkan, terciptalah makanan dengan bentuk waffle yang renyah di luar namun tetap lembut dan berlapis di dalam.

Kombinasi ini menghadirkan pengalaman rasa baru yang menarik bagi pecinta kuliner. Banyak orang merasa penasaran karena croffle dianggap sebagai inovasi modern yang belum pernah ada sebelumnya di pasaran.

2. Tampilan yang Instagramable

Selain soal rasa, croffle memiliki tampilan visual yang menarik. Bentuk kotak-kotak khas waffle dipadukan dengan tekstur berlapis ala croissant membuatnya terlihat unik dan cantik. Apalagi, croffle sering disajikan dengan berbagai topping, mulai dari cokelat leleh, madu, es krim, hingga buah segar.

Tampilan ini membuat croffle sangat cocok untuk difoto dan dibagikan di media sosial. Anak muda yang hobi mengunggah foto makanan tentu menjadikan croffle sebagai objek yang menarik, baik untuk food photography maupun sekadar berbagi pengalaman di Instagram Story atau TikTok.

3. Didukung Influencer dan Selebritas

Kepopuleran croffle tidak lepas dari peran influencer dan selebritas. Ketika figur publik mencoba dan mengunggah croffle di akun media sosial mereka, minat masyarakat langsung meningkat. Contohnya, penyanyi asal Korea Selatan, Kang Daniel, pernah mempopulerkan croffle di negaranya sehingga tren ini meluas ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Di tanah air, banyak food blogger, TikToker, hingga artis yang juga ikut meramaikan tren croffle. Semakin sering muncul di timeline media sosial, semakin banyak orang penasaran dan ingin ikut mencoba.

4. Inovasi Rasa dan Variasi Topping

Alasan lain croffle cepat viral adalah kreativitas dalam variasi rasa. Croffle tidak hanya tersedia dalam rasa original, tetapi juga bisa dikreasikan dengan aneka topping manis maupun gurih. Ada croffle dengan taburan gula halus, olesan Nutella, cream cheese, matcha, hingga topping keju leleh yang gurih.

Beberapa kedai kopi bahkan mengembangkan croffle sebagai menu andalan, memadukannya dengan minuman populer seperti es kopi susu. Dengan inovasi ini, croffle tidak cepat membosankan dan justru membuat konsumen ingin mencoba berbagai varian baru.

5. Harga yang Terjangkau

Meskipun terlihat mewah, croffle memiliki harga yang relatif terjangkau. Umumnya, satu croffle dijual dengan kisaran harga Rp15.000–Rp25.000, tergantung topping yang dipilih. Harga ini membuat croffle mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, khususnya anak muda dan mahasiswa yang gemar mencoba makanan baru tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

6. Tren Kuliner dan Gaya Hidup

Croffle juga populer karena masuk dalam kategori kuliner kekinian yang mendukung gaya hidup anak muda. Sama seperti tren boba tea atau es kopi susu gula aren, croffle menjadi simbol tren kuliner yang sedang happening. Membeli croffle lalu membagikannya di media sosial dianggap sebagai bagian dari gaya hidup modern dan up-to-date.

Selain itu, banyak brand kopi dan bakery yang pintar membaca tren dengan cepat menambahkan croffle ke dalam menu mereka. Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai makanan viral yang mudah ditemukan.

7. Mudah Dibuat di Rumah

Viralnya croffle juga dipicu oleh banyaknya video resep di TikTok dan YouTube. Ternyata, croffle cukup mudah dibuat di rumah hanya dengan adonan croissant siap pakai dan cetakan waffle. Banyak orang kemudian mencoba membuat versi mereka sendiri dengan topping kreatif, lalu membagikannya di media sosial.

Fenomena ini menciptakan efek bola salju: semakin banyak orang membagikan, semakin viral tren croffle menjadi.

Croffle berhasil viral di media sosial karena perpaduan unik antara croissant dan waffle, tampilan yang instagramable, dukungan influencer, harga terjangkau, serta variasi topping yang menarik. Selain itu, kemudahan membuat croffle di rumah juga turut mempercepat penyebaran tren ini.

Tren croffle menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam menciptakan fenomena kuliner baru. Dari sebuah inovasi sederhana, croffle bisa menjelma menjadi makanan hits yang dicari banyak orang, tidak hanya karena rasanya, tetapi juga karena citra gaya hidup kekinian yang melekat padanya.