Bruntusan adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil di wajah, terutama di area dahi, pipi, atau dagu. Meski tidak sebesar jerawat meradang, bruntusan bisa membuat tekstur kulit tidak rata dan tampilan wajah terlihat kusam. Penyebabnya beragam, mulai dari penumpukan sel kulit mati, pori-pori tersumbat, alergi, hingga penggunaan produk skincare yang kurang tepat. Untungnya, masalah ini bisa diatasi dengan rangkaian skincare yang sesuai.

Penyebab Bruntusan

Sebelum masuk ke cara mengatasinya, penting untuk memahami penyebab bruntusan. Beberapa faktor umum antara lain:

Penumpukan Sel Kulit Mati – kulit yang jarang dieksfoliasi akan menumpuk, menyumbat pori, dan memicu bruntusan.

Kebersihan Wajah Kurang Terjaga – sisa makeup atau kotoran yang tidak terangkat sempurna bisa menjadi penyebab utama.

Reaksi Skincare yang Tidak Cocok – beberapa produk dengan bahan aktif tertentu bisa memicu alergi atau iritasi.

Produksi Minyak Berlebih – kulit berminyak lebih rentan mengalami pori tersumbat.

Faktor Lingkungan – polusi, debu, hingga cuaca lembap bisa memperparah kondisi kulit.

Langkah Skincare untuk Mengatasi Bruntusan

Membersihkan Wajah dengan Lembut Double cleansing bisa menjadi langkah efektif untuk mengurangi bruntusan. Gunakan cleansing oil atau micellar water terlebih dahulu untuk mengangkat kotoran, lalu lanjutkan dengan facial wash yang lembut. Hindari sabun wajah dengan kandungan terlalu keras karena bisa merusak skin barrier.

Eksfoliasi Secara Teratur Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati yang menumpuk. Pilih exfoliant berbasis AHA (seperti glycolic acid atau lactic acid) untuk mempercepat regenerasi kulit, atau BHA (salicylic acid) untuk membersihkan pori hingga ke dalam. Lakukan maksimal 2–3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.

Gunakan Toner yang Menenangkan Pilih toner dengan kandungan centella asiatica, green tea, atau chamomile untuk menenangkan kulit yang meradang. Jika kulit berminyak, toner dengan kandungan niacinamide juga bisa membantu mengontrol produksi sebum.

Menggunakan Serum yang Tepat Serum dengan kandungan niacinamide, salicylic acid, atau tea tree oil efektif untuk mengurangi bruntusan. Niacinamide bekerja untuk memperbaiki tekstur kulit, sedangkan salicylic acid mampu menembus pori-pori dan membersihkan minyak berlebih.

Pelembap yang Ringan Banyak orang dengan kulit bruntusan takut memakai pelembap karena khawatir makin parah. Padahal, kulit tetap membutuhkan hidrasi agar tidak semakin berminyak. Pilih pelembap berbahan dasar gel yang ringan, non-komedogenik, dan bebas minyak berlebih.

Sunscreen Wajib Digunakan Paparan sinar matahari bisa memperparah kondisi bruntusan. Pilih sunscreen dengan tekstur ringan, non-komedogenik, dan tidak menyumbat pori. Gunakan setiap hari, bahkan saat cuaca mendung.

Masker Wajah Sesuai Kebutuhan Masker clay bisa membantu menyerap minyak berlebih dan membersihkan pori-pori. Sementara itu, masker dengan kandungan soothing seperti aloe vera atau oatmeal cocok untuk menenangkan kulit.

Kebiasaan yang Perlu Diperhatikan

Selain skincare, gaya hidup juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kulit.

Hindari menyentuh wajah terlalu sering karena bisa memindahkan bakteri dan kotoran.

Jaga pola makan sehat, kurangi makanan berminyak atau tinggi gula.

Cukup tidur agar kulit memiliki waktu regenerasi.

Konsumsi air putih untuk menjaga kelembapan alami kulit.

Kapan Harus ke Dokter Kulit?

Jika bruntusan tidak kunjung membaik meski sudah mencoba berbagai perawatan skincare, ada baiknya berkonsultasi ke dokter kulit. Bisa jadi bruntusan yang dialami bukan sekadar clogged pores, melainkan kondisi lain seperti dermatitis atau fungal acne yang membutuhkan penanganan medis.

Bruntusan memang sering mengganggu penampilan, tetapi bukan berarti sulit diatasi. Dengan rutin menjaga kebersihan wajah, menggunakan produk skincare yang tepat, serta menerapkan gaya hidup sehat, kulit bisa kembali halus dan sehat. Ingat, kunci utamanya adalah konsistensi dan tidak tergesa-gesa dalam mencari hasil.