LIVERPOOL - Dipecatnya Ronald Koeman ternyata bukan solusi bagi Everton. Buktinya, performa mereka hampir tidak ada peningkatan. Bahkan, kekalahan 1-5 dari Atalanta kemarin dini hari kian memperburuk kondisi The Toffees. 
Ya, itulah kekalahan keempat Everton dari lima laga penyisihan grup. Mereka tidak hanya jadi juru kunci di grup E dengan satu poin dan belum bernah menang. Namun juga telah kebobolan 16 gol. Ironisnya, pertandingan kemarin digeber di markas sendiri Goodison Park. 
Lebih jauh, skor 1-5 tersebut adalah yang terburuk bagi tim Inggris di kompetisi benua biru sejak 1996. Itu terjadi saat Nottingham Forest kalah dari Bayern Muenchen. Kekalahan tersebut juga membuat Everton hanya menang sekali dalam 11 pertandingan mereka di semua ajang.
Bahkan, mereka sudah tertinggal 2-0 terlebih dahulu melalui brace Bryan Cristante pada menit ke-12 dan 64'. Memang, Sandro Ramirez sempat memperkecil kedudukan pad amenit ke-71. Namun, cuma sampai di situ perlawanan tuan rumah sebelum tiga gol lanjutan dari Atalanta lahir melalui Robin Gosens (86') dan dua gol Andreas Cornelius (88' dan 90')
Sontak, hasil itu membuat karteker David Unsworth mempertanyakan komitmen para pemainnya yang terkesan ogah-ogahan sesaat setelah laga usai. ''Menurut saya, para pemain memang sengaja untuk membuat saya muak. Dengan sikap seperti itu, seharusnya mereka tidak berada di klub hebat ini," kecam Unsworth kepada Daily Mail.
Dan, asumsi pria 44 tahun tersebut memang benar. Bahkan, hal itu menular ke penonton yang hadir ke stadion. Bagaimana tidak, laga melawan Atalanta hanya dihadiri 17.431 penonton. Itu adalah jumlah penonton terendah bagi Everton di kompetisi Eropa.
Bahkan, masih menurut Unsworth, pemain terbaik di timnya dengan sikap paling positif saat ini adalah Beni Baningime yang masih berusia 18 tahun. Padahal, masih ada Rooney dan Gylfi Sigurdsson yang memiliki nama besar. Namun, kehadiran mereka tidak terlalu membuat banyak perbedaan. Dengan serentetan hasil buruk itu, Unsworth juga tidak yakin bahwa dirinya akan disodori kontrak untuk jadi pelatih permanen di Everton.
''Saya ingin semua pemain mengintrospeksi diri mereka masing-masing sebelum pertandingan selanjutnya versus Southampton (26/11). Semua pemain harus bertanggung jawab untuk ini. Sebab, fans sangat kecewa dan begitu juga saya,'' pungkas pelatih yang pernah membela Everton dalam 304 pertandingan itu.