Lampuhijau.com - Reuni aksi 212 dihadiri tokoh-tokoh politik dan para ulama besar yang ikut memberikan pidto atau orasi di depan jutaan peserta reuni. Termasuk Singa Parlemen, Fahri Hamzah ikut hadir dalam acara tersebut karena diundang panitian reuni aksi 212. Banyak kalangan menilai kalau reuni aksi 212 yang digelar Sabtu (02/12) ini sarat dengan muatan politis dan mempunyai tujuan yang tidak jelas. Kalau aksi 212 tahun lalu, tujuannya sudah jelas yaitu menuntut Ahok dipenjara karena menistakan agama islam.
Saat hadir di acara reuni aksi 212, Fahri Hamzah sempat memberikan kritikan kepada Kapolri, Jendral Tito Karnavian yang menyebut bahwa kegiatan reuni akbar aksi 212 ini sarat dengan muatan politis. Pernyataan Kapolri ini sangat disayangkan Fahri Hamzah yang menganggap Tito bukanlah seorang politikus atau pengamat politik tapi hanya sebagai penegak hukum. Menurut Fahri, Jenderal Tito tidak seharusny memberikan analisa politik dan langsung melempar pernyataan tersebut ke depan publik.
"Kapolri harusnya tidak membuat analisa politik, dia seorang penegak hukum, dia harusnya datang, hadir, bersalaman, cipika cipiki dengan orang-orang, takutnya apa ?", ujar Fahri. Berkaitan dengan masalah politik, Fahri menantang Kapolri untuk beradu gagasan perihal paham liberalisme dan radikalisme.
Fahri menambahkan bahwa dengan beradu gagasan akan menunjukkan bagaimana pemikiran Kapolri dan dirinya mengenai paham liberalisme dan radikalisme. "Kalau mau debat ide liberalisme, radikalisme, ayo ngomong sama saya, saya akan tunjukkan siapa yang lebih radikal atau lebih merusak bangsa", tambah Fahri.
Terbukti acara reuni aksi 212 berjalan sangat tertib dan damai, tidak ada aksi keributan atau onar. Selesai acara, peserta pulang dengan tertib tanpa merusak apapun dan merugikan siapa pun.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.