Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menghimbau pemerintah menugaskan Bulog untuk mengintensifkan dan meneruskan operasi pasar, melaksanakan rastra, dan meningkatkan jumlah dan jangkauannya. Hal itu bertujuan untuk mendorong harga beras ke arah harga yang ditetapkan dalam HET (harga eceran tertinggi).
Berdasarkan pantauan, harga beras medium di tingkat pengecer pada hari ini masih bertengger di atas Rp13 ribu per kilogram (kg). Harga ini terbilang lebih tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan pemerintah lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 sejak 1 September 2017 silam.
Padahal, dalam beleid tersebut pemerintah menetapkan HET beras di pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp9.450 per kg.
Darmin juga meminta operasi pasar tersebut secepatnya dilakukan hingga musim panen raya. Sebab menurutnya, panen raya dimulai pada bulan Februari sampai Maret, dan bulan April adalah puncak musimnya. Namun, jika harga sudah turun, terutama di tingkat petani, pihaknya akan perhatikan betul dan operasi pasar akan dihentikan, walaupun belum sampai akhir Februari.
Ia menambahkan, Bulog juga ditugaskan dalam menyerap gabah petani pada musim panen raya dengan harga yang sesuai. Aturan ini tertuang dalam Inpres 25/2015.
Untuk diketahui, semua harga beras per kilogramnya mengalami tren kenaikan setiap harinya sejak awal tahun ini, 1 Januari 2018. Seperti beras Cianjur Kepala mengalami kenaikan dari 1 Januari dengan harga Rp13.950 hingga hari ini Rp14.525. Setra pada 1 Januari tercatat Rp13.000, dan terus naik hingga hari ini Rp13.550. Sementara itu, Saigon tercatat Rp12.200, dan terus naik hingga hari ini Rp12.700.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.