Pasokan air masih menjadi masalah besar di Kabupaten Asmat dan sekitarnya. Hingga kini, tak sedikit masyarakat setempat masih kesulitan mendapat air bersih. Air bersih hanya dapat ditemukan di kedalaman 220 meter di bawah permukaan tanah. Kalau pun dilakukan pemboran, membutuhkan teknologi yang tinggi dan mahal.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Asmat, Thomas E Safanpo. Ia juga mengatakan pemerintahannya sudah berupaya keras mencari jalan keluar masalah ini. Namun hasilnya tetap nihil.
Bahkan pada tahun 2006 silam, ketika timnya melakukan riset soal air bersih layak, hasilnya cukup mencengangkan. Dijelaskan Thomas, mereka sudah bekerja sama dengan pihak TNI yang menawarkan mesin pengolahan air laut menjadi air bersih tapi alatnya itu berat sekali tidak bisa didorong. Upaya tersebut pun tidak bisa dilakukan lantaran kondisi tanah berlumpur di Agast.
Thomas menjelaskan, meski berbagai upaya tersebut gagal diterapkan, di ibu kota Agast tengah dilakukan upaya instalasi penampungan air bersih di rawa. Hanya saja, kecukupan air untuk keseluruhan warga setempat masih diperhitungkan. Karena rawa ini volumenya tidak terlalu besar dan tidak ada mata air. Jadi semacam rawa penampung air hujan.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.