Apakah Anda mengetahui istilah saraf kejepit? Atau bahkan Anda baru saja mengenal istilah itu? Pinched nerve, atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan saraf kejepit, merupakan suatu kondisi saat saraf tertekan oleh bagian sekitarnya.
Ketika Anda mengalami kondisi saraf terjepit, tubuh Anda akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Tentu sebaiknya Anda tidak remehkan tanda-tanda saraf kejepit, sebab kerusakan saraf bisa menjadi besar. Pasalnya, saraf berperanan penting dalam tubuh manusia. Saraf bisa menghubungkan komunikasi antara tubuh dan otak sehingga dapat berjalan lancar. Jadi, apabila Anda belum mengetahui penyebabnya, segera periksakan ke dokter terdekat.
Saat ini, pada kasus saraf terjepit, penanganan dengan metode operasi sudah jarang dilakukan. Para dokter bedah orthopedi dan traumalogi lebih memilih melakukan minimally invasive spine surgery (MISS), yaitu endoskopi bagi kasus tulang belakang. Cara ini dinilai lebih efisien untuk menangani pasien dengan sarat terjepit.
Dokter spesialis orthopedi dan traumalogi konsultan tulang belakang, dr Nyoman Semita SpOT (K) Spine menjelaskan MISS merupakan salah satu prosedur operasi yang digunakan di klinik bedah orthopedi. Teknik ini dilakukan untuk menghindari efek operasi bedah terbuka yang cukup berat.
Menurutnya, jika ditangani dengan operasi maka dokter perlu memotong otot punggung pasien untuk melihat kondisi tulang belakang. Secara hati-hati mengeluarkan nukleus pulposus yaitu inti dari bantalan tulang belakang yang menonjol.
Lain halnya jika menggunakan metode microeendoscopic discectomy (MED). Untuk saraf terjepit dalam satu lokasi, dokter spesialis bedah hanya membutuhkan waktu satu jam dalam menangani keluhan pasien tersebut. Dokter hanya bisa menyayat tubuh dari pasien sepanjang 1,8-2,5 centimeter saja. Dari penanganan dengan menggunakan metode tersebut, ada yang satu hari sudah pulang. Sehingga kalau dilihat dari aspek perawatan, justru pasien lebih menghemat uang jika dibandingkan dengan menjalani bedah terbuka.
Kelebihan lain dari metorde MED ialah memudahkan dokter. Sebab, kamera justru memberikan pemandangan detail daripada mata telanjang.
Hingga saat ini, dokter spesialis bedah tulang belakang di Jember itu sudah menangani puluhan kasus dengan prosedur MED sejak tahun 2008 silam.