Pengumuman Terbaru

Promosi Backlink Dan Iklan Di Website Lampu Hijau - Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.

Daftar Sekarang!

Kemendikdasmen Targetkan 1.000 Siswa SMK Putus Sekolah Berdaya Lewat Program PKK Dan PKW


Foto Profil Penulis Surya
Kemendikdasmen Targetkan 1.000 Siswa SMK Putus Sekolah Berdaya Lewat Program PKK Dan PKW
Kemendikdasmen Targetkan 1.000 Siswa SMK Putus Sekolah Berdaya Lewat Program PKK Dan PKW

Angka Putus Sekolah (APS) di Indonesia masih menjadi tantangan besar, terutama di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lebih dari 4 juta anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, dengan mayoritas berada di rentang usia 15-18 tahun. Dari jumlah tersebut, 9.391 siswa merupakan peserta didik SMK—menjadikan SMK sebagai jenjang pendidikan penyumbang APS tertinggi secara nasional.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa meski persentase APS SMK hanya 0,19%, angka absolutnya cukup besar dan mengkhawatirkan. Apalagi banyak di antara siswa yang putus sekolah ini berada di kelas akhir dan seharusnya siap masuk ke dunia kerja.

Sebagai respons, Kemendikdasmen meluncurkan Gerakan 1.000 APS SMK Berdaya lewat dua program unggulan: Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program ini telah dijalankan sejak 2020 dengan tujuan memberdayakan siswa SMK yang tidak menyelesaikan pendidikannya, agar tetap bisa meraih masa depan melalui pelatihan keterampilan atau kewirausahaan.

Tatang menjelaskan, pihaknya langsung terjun ke lapangan mencari siswa-siswa yang termasuk dalam data APS. Meski tidak mudah karena sebagian dari mereka telah bekerja serabutan, Kemendikdasmen menargetkan 1.000 anak bisa kembali mendapatkan pendidikan keterampilan dan wirausaha.

Peserta program nantinya akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang bisa digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha mandiri. Program ini juga melibatkan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta bekerja sama dengan dinas pendidikan daerah untuk memetakan dan menjangkau para APS.

Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan, Saryadi, menyatakan bahwa tahap awal program difokuskan di daerah-daerah dengan APS tertinggi, terutama di Pulau Jawa. Namun, pelatihan juga akan diberikan di luar Jawa. Hingga saat ini, sudah ada 825 peserta yang mendaftar dalam program ini, dan sisanya terus diproses hingga mencapai target 1.000 peserta di tahun 2025.

Bidang pelatihan yang paling diminati sejauh ini adalah Tata Boga. Kemendikdasmen optimistis bahwa program ini tidak hanya mampu mengurangi APS tetapi juga membuka peluang kerja dan kewirausahaan bagi para siswa SMK yang sempat tertinggal.


Pantau Reputasi Online Anda Dengan RajaMonitoring.com Banner Bersponsor

Suka

Kirim Komentar


0 / 1000


Rekomendasi Berita Terkait




Pengumuman Terbaru

Promosi Backlink Dan Iklan Di Website Lampu Hijau

Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.