Surah Al-Kahfi adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak keutamaan jika dibaca pada hari Jumat. Surah yang terdiri dari 110 ayat ini berisi kisah-kisah penuh hikmah, seperti kisah Ashabul Kahfi (pemuda gua), Nabi Musa dengan Khidr, kisah Dzulqarnain, serta peringatan tentang fitnah dunia. Membaca Surah Al-Kahfi bukan hanya amalan sunnah yang dianjurkan, tetapi juga membawa manfaat besar bagi kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat.

1. Dalil Anjuran Membaca Surah Al-Kahfi pada Hari Jumat

Rasulullah SAW menganjurkan membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat sebagaimana sabdanya:

“Barangsiapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan terpancar cahaya untuknya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Hadis lain menyebutkan: “Barangsiapa membaca Surah Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan diterangi cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi).

Dari hadis-hadis ini jelas bahwa membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat memiliki keutamaan khusus berupa cahaya yang menjadi petunjuk dan perlindungan bagi orang beriman.

2. Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi di Hari Jumat

Mendapatkan Cahaya Petunjuk Keutamaan yang paling sering disebut adalah mendapatkan cahaya yang menerangi kehidupan seorang muslim dari satu Jumat ke Jumat berikutnya. Cahaya ini dapat dipahami sebagai petunjuk dan perlindungan dari Allah agar tidak tersesat dalam menghadapi fitnah dunia.

Perlindungan dari Fitnah Dajjal Surah Al-Kahfi mengandung ayat-ayat yang bisa menjadi benteng dari fitnah Dajjal. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surah Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim).

Fitnah Dajjal adalah salah satu ujian terbesar menjelang kiamat, sehingga membaca dan memahami Surah Al-Kahfi menjadi sangat penting bagi seorang muslim.

Menguatkan Keimanan dan Tawakal Kisah-kisah dalam Surah Al-Kahfi mengajarkan nilai kesabaran, keyakinan, dan tawakal kepada Allah. Misalnya, kisah Ashabul Kahfi yang berpegang teguh pada keimanan meski ditentang oleh masyarakat mereka, memberikan teladan agar umat Islam tetap istiqamah di tengah tantangan zaman.

Menjadi Pengingat akan Kehidupan Akhirat Surah Al-Kahfi banyak mengingatkan manusia tentang kefanaan dunia. Dengan membacanya, hati seorang muslim akan lebih sadar bahwa kehidupan sejati adalah di akhirat, sehingga tidak terlena oleh gemerlap dunia.

3. Waktu Terbaik Membacanya

Surah Al-Kahfi dapat dibaca pada malam Jumat (setelah maghrib Kamis malam) hingga hari Jumat sebelum maghrib. Artinya, waktu yang diperbolehkan cukup panjang, sehingga setiap muslim bisa menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing.

4. Hikmah dari Kisah-Kisah dalam Surah Al-Kahfi

Selain pahalanya, Surah Al-Kahfi juga sarat dengan hikmah. Beberapa di antaranya:

Kisah Ashabul Kahfi mengajarkan keteguhan iman di tengah fitnah.

Kisah Nabi Musa dan Khidr menunjukkan pentingnya kerendahan hati dalam mencari ilmu.

Kisah Dzulqarnain menegaskan bahwa kekuasaan sejati adalah amanah, bukan untuk menindas.

Peringatan tentang fitnah harta dan dunia mengingatkan agar manusia tidak terpedaya oleh kesenangan sesaat.

5. Mengamalkan Surah Al-Kahfi dalam Kehidupan Modern

Di tengah kehidupan modern yang penuh ujian iman, membaca Surah Al-Kahfi setiap Jumat bisa menjadi penguat spiritual. Selain membaca, penting juga untuk merenungi maknanya agar nilai-nilai yang terkandung bisa diterapkan. Misalnya:

Menjaga iman di tengah arus godaan dunia.

Menuntut ilmu dengan ikhlas.

Menggunakan kekuasaan atau jabatan untuk menegakkan keadilan.

Tidak silau dengan harta, tetapi lebih mengutamakan amal kebaikan.

Membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Dari cahaya petunjuk, perlindungan dari fitnah Dajjal, hingga penguatan iman dalam menghadapi ujian hidup. Lebih dari itu, kisah-kisah dalam Surah Al-Kahfi memberikan pelajaran berharga agar seorang muslim tetap istiqamah di jalan Allah.

Dengan membiasakan membaca Surah Al-Kahfi setiap Jumat, seorang muslim bukan hanya mendapatkan pahala, tetapi juga bekal spiritual yang akan meneranginya di dunia dan akhirat.