Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin mengumumkan akan merilis 200 daftar nama mubaligh yang dihimpun dari masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat. Sejumlah nama tersebut tidak sembarangan ditetapkan, namun berdasarkan 3 kriteria. Bahkan bisa jadi, nama-namanya bisa bertambah seiring masukan dari berbagai pihak. Menag juga menjanjikan akan di-update secara resmi setiap harinya.
"Nama yang masuk memang harus memenuhi tiga kriteria itu. Namun, para mubaligh yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut. Artinya, data ini bersifat dinamis dan akan kami 'update' secara resmi," tutur Menag, Selasa (22/5/2018).
Tiga kriteria tersebut yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.
Dalam rencana keagamaan itu, Menag juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan KH Maruf Amin di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Nantinya, MUI beserta ormas Islam akan memperbaiki dan menyempurnakan dari daftar yang sudah dirilis Kementerian Agama sebelumnya.
Saat dikonfirmasi, Menag enggan mengomentari terkait rilis daftar mubaligh itu. Ia bersama MUI hanya koordinasi biasa.
"Ini hanya koordinasi biasa saja," cetusnya.
Menag mengaku selama ini pihaknya sering dimintai rekomendasi mubaligh oleh masyarakat. Bahkan, belakangan, permintaan itu semakin meningkat sehingga ia merasa perlu untuk merilis daftar nama mubaligh. Serta muncul berbagai pertanyaan dari masyarakat terkait nama mubaligh yang bisa mengisi kegiatan keagamaan mereka, khususnya selama bulan Ramadhan.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.