LampuHijau - Musibah tiba-tiba menimpa Ketua Umum DPR Setya Novanto. Tersangka kasus korupsi KTP elektroni, Setya Novanto, saat ini dirawat di RS Medika Permata Hijau karena mengalami kecelakaan tunggal, Kamis (16/11/2017) malam, di kawasan Permata Hijau.
Kecelakaan itu berlangsung saat KPK memburu Ketua Umum Partai Golkar itu, setelah menghilang saat rumahnya di Jalan Wijaya XIII Kebayoran Baru Jakarta Selatan digeledah KPK pada Rabu (15/11/2017) malam. Penggeledahan tersebut kabarnya dibantu oleh segenap aparat kepolisian.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra lewat keterangan tertulis, Jumat (17/11/2017) mengungkap kronologi kecelakaan yang dialami Setya Novanto.
Menurut Halim sopir saat kejadian kecelakaan adalah Hilman Matauchi yang disebut sebagai wartawan televisi swasta. Dia berada di belakang setir mobil Fortuner bernomor polisi B 1732 ZLO tersebut. Di samping sopir, duduk ajudan Setya Novanto bernama Reza. Sementara, Setya Novanto duduk di jok tengah samping kiri.
Menurut Halim rencananya Setya Novanto akan menuju ke kantor Stasiun Metro TV di Komplek Pilar Mas Raya. Ketika itu, Setya Novanto akan menjadi narasumber dalam program ‘Prime Time News’. Di tengah perjalanan, disepakati wawancara melalui telepon, kemudian pengemudi mencari tempat yang aman. Selesai wawancara melalui telepon, pengemudi merespons pembicaraan Setya Novanto sambil sesekali menengok ke belakang, dan menerima telepon dari kantor untuk membawa Setya Novanto ke studio.
Halim menjelaskan karena pengemudi kurang konsentrasi, kemudian bergerak ke kanan menabrak trotoar, naik ke atas menabrak pohon, dan tiang listrik. Akibat kecelakaan itu, mobil Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto mengalami kerusakan di bagian : kap dan bumper, ban depan kanan pecah, dan kaca tengah kiri pecah. Naasnya, kaca kiri yang pecah itu bersebelahan dengan tempat yang diduduki oleh Setnov.
Setnov diduga mengalami gejala geger otak akibat kecelakaan mobil yang menimpanya pada Kamis (16/11/2017) saat sedang menuju studi Metro TV. Hal ini disampaikan oleh pengacaranya Fredrich Yunadi. Menurutnya, saat ini Setya Nivanto telah siuman tetapi masih memerlukan istirahat.
"Beliau udah siuman kan dari UGD naik ke atas sudah agak siuman tapi dokter waktu priksa katanya ini gejala geger otak karena kepalanya kan jendol," ujar Fredrich di Rumah Sakit Medika Permata Hijau pasca mengurus proses administrasi penanganan Setya Novanto, Kamis (16/11/2017) malam.
Menurut informasi dari Fredrich, saat ini Setya Novanto telah diberi obat anti radang, penghilang rasa sakit, dan obat penenang. Besok, menurutnya Ketua DPR itu akan menjalani pemeriksaan MRI untuk otak. Selain menderita luka, Fredrich mengklaim tekanan darah Setya Novanto juga tinggi, yang berakibat sangat berbahaya bagi kesehatan Setnov.
"Jantungnya kemampetannya itu kelihatan tadi tensi darah hampir 200 jadi sangat berbahaya. Dokter bilang udah langaung rawat," tambahnya.
