Flu dan pilek merupakan penyakit yang sering menyerang, terutama ketika musim hujan atau saat daya tahan tubuh menurun. Keduanya sering dianggap sama karena sama-sama menimbulkan gejala batuk, bersin, dan hidung tersumbat. Namun, sebenarnya flu dan pilek berbeda, baik dari segi penyebab, tingkat keparahan, maupun cara penanganannya. Memahami perbedaan antara keduanya penting agar tidak salah mengartikan gejala dan bisa mengambil langkah penanganan yang tepat.

Apa Itu Flu dan Pilek?

Pilek biasa umumnya disebabkan oleh infeksi virus ringan, seperti rhinovirus. Penyakit ini relatif ringan, tidak berbahaya, dan biasanya sembuh dalam beberapa hari hingga satu minggu dengan istirahat cukup.

Sementara itu, flu atau influenza disebabkan oleh virus influenza yang lebih kompleks dan menular cepat. Flu dapat menyerang siapa saja, termasuk orang dengan sistem kekebalan tubuh baik. Jika tidak ditangani dengan benar, flu bisa menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, bahkan infeksi telinga.

Gejala Pilek Biasa

Pilek biasanya muncul secara bertahap dan gejalanya lebih ringan dibanding flu. Beberapa gejala yang umum muncul antara lain:

Hidung berair atau tersumbat.

Bersin-bersin.

Tenggorokan gatal atau sedikit sakit.

Batuk ringan.

Mata berair.

Demam jarang terjadi, meskipun bisa muncul ringan pada anak-anak.

Pilek biasanya berlangsung selama 3–7 hari. Pada sebagian kasus, gejala bisa bertahan hingga 10 hari, tetapi jarang menimbulkan komplikasi serius.

Gejala Flu (Influenza)

Flu cenderung muncul secara tiba-tiba dan gejalanya lebih berat dibanding pilek. Gejala flu meliputi:

Demam tinggi (38°C atau lebih).

Menggigil dan keringat dingin.

Nyeri otot dan sendi.

Kelelahan ekstrem yang bisa berlangsung berminggu-minggu.

Batuk kering yang parah.

Sakit kepala hebat.

Tenggorokan sakit.

Hidung tersumbat atau berair.

Berbeda dengan pilek, flu dapat menyebabkan penderitanya benar-benar tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari karena rasa lemah dan nyeri tubuh.

Perbedaan Utama Flu dan Pilek

Tingkat Keparahan

Pilek lebih ringan dan jarang menimbulkan komplikasi.

Flu lebih berat dan bisa berbahaya jika menyerang anak-anak, lansia, atau orang dengan penyakit kronis.

Munculnya Gejala

Pilek berkembang bertahap, mulai dari hidung tersumbat hingga batuk ringan.

Flu muncul tiba-tiba, sering kali disertai demam tinggi dan rasa sakit di seluruh tubuh.

Durasi Penyakit

Pilek biasanya sembuh dalam 3–7 hari.

Flu dapat berlangsung 1–2 minggu, bahkan rasa lelah bisa bertahan lebih lama.

Komplikasi

Pilek jarang menimbulkan komplikasi serius.

Flu dapat memicu pneumonia, infeksi telinga, sinusitis, bahkan memperparah kondisi penyakit kronis seperti asma atau diabetes.

Cara Penanganan Flu dan Pilek

Pilek Biasa

Banyak beristirahat.

Minum air putih yang cukup.

Konsumsi makanan bergizi.

Gunakan obat pereda gejala seperti dekongestan atau paracetamol jika diperlukan.

Flu

Istirahat total sangat penting.

Minum obat penurun demam dan pereda nyeri.

Pada kasus tertentu, dokter bisa meresepkan obat antivirus untuk mengurangi keparahan dan durasi flu.

Segera hubungi tenaga medis jika gejala memburuk, terutama jika sesak napas, dada terasa sakit, atau demam tidak kunjung turun.

Cara Mencegah Flu dan Pilek

Menjaga pola makan sehat dengan banyak konsumsi buah dan sayur.

Istirahat cukup dan olahraga teratur.

Rajin mencuci tangan dengan sabun.

Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.

Gunakan masker saat berada di tempat umum.

Mendapatkan vaksin influenza setiap tahun untuk perlindungan optimal.

Flu dan pilek memang memiliki gejala yang mirip, tetapi perbedaan utamanya terletak pada tingkat keparahan, durasi, dan risiko komplikasi. Pilek biasanya ringan dan cepat sembuh, sedangkan flu lebih berat dan bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Dengan memahami perbedaan gejala flu dan pilek, kita dapat lebih waspada, mengambil langkah perawatan yang tepat, dan mencegah penularannya.