Malangnya nasib hakim di Malaysia yang harus membersihkan toiletnya selama beberapa pekan terakhir. Tugas tersebut dengan terpaksa mereka kerjakan lantaran petugas kebersihan di kantornya mogok kerja.
Bersama dengan staf lain, Hakim Agung Tan Sri Richard Malanjum bergotong royong membersihkan kompleks pengadilan selama petugas kebersihan melakukan mogok kerja.
"Di pengadilan, para staf membersihkan ruang sidang dan koridor selama beberapa pekan. Sementara saya harus membersihkan toilet. Bayangkan harus membersihkan toilet padahal saya tidak pernah melakukannya di rumah selama beberapa tahun. Saya berencana membawa asisten rumah tangga ke pengadilan untuk membersihkan ruangan saya, tetapi saya perlu membayar ekstra kepada ART jika dia mengerjakannya," jelas Tan Sri dikutip dari laman Straits Times, Sabtu (28/7/2018).
Sebelumnya, para petugas kebersihan mengaku tak dibayar oleh kontraktor sejak bulan Ramadhan. Dari situlah mereka akhirnya mogok kerja.
Hakim Tan Sri menuturkan sebenarnya sudah membayar kontraktor dan layanan kebersihan untuk menjalankan tugas sampai akhir tahun ini. Tapi, dana tersebut tampaknya tak dibagikan kepada para petugas kebersihan.
Kondisi double job ini membuat hakim dan para staf di lingkungan pengadilan menjadi kewalahan.
Hakim Tan Sri mengeluh ruang pengadilan sangat kotor seperti berada di kandang ayam. Banyak dokumen dan kertas belum dirapikan. Bahkan ia menyebut kondisi kebersihan di sekitar pengadilan sangat menyedihkan, terutama toilet yang tidak berfungsi.
Menurut Hakim Tan Sri, beberapa ruangan toilet tidak memiliki pencahayaan sehingga penggunanya harus gelap-gelapan. Kemudian, pipa di toilet pria pecah dan basah mengenai lantai yang dapat memicu kecelakaan jika penggunanya tidak hati-hati. Ditambah, toilet tersebut memiliki bau yang tak sedap.
Hakim Tan Sri khawatir jika para pengunjung dari administrasi pengadilan baik yang lokal maupun asing meninggalkan kesan negatif terhadap pihak pengadilan.