Warga Singapura sempat protes dan merasa tidak terima dengan tindakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS) yang membuat kesalahan saat menerbitkan transkrip jumpa pers Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di situs resminya.
Dalam transkip tersebut, AS menyebut Singapura masih bagian dari Malaysia. Dengan lokasi konferensi pers tertera dalam situs tersebut adalah 'JW Marriot, Singapura, Malaysia'. Padahal Singapura bukan lagi bagian dari Malaysia. Singapura sudah berpisah dengan Malaysia sejak 1965, dan membentuk negara baru dengan nama Republik Singapura.
Usai menyadari kekeliruan itu, Kemenlu AS pun langsung memperbaiki kesalahannya.
Di situs resminya, referensi Malaysia yang sebelumnya disebutkan, saat ini sudah dihapus dari lokasi konferensi pers. Hal ini ditayangkan pada laman Channel News Asia, Rabu (13/6/2018).
Sebagai informasi, pada tahun 1962, Singapura memang bergabung dengan Malaya dan dua negara bagian di Borneo untuk membentuk federasi Malaysia. Namun, selang 3 tahun SIngapura memisahkan diri dengan membentuk negara baru.
Pada KTT 2018 ini, Singapura terpilih menjadi tempat pertemuan bersejarah antara Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sebagaimana telah direncanakan sebelumnya yakni pada tanggal 12 Juni 2018. Trump dan Kim menyepakati suatu perjanjian yang dibuat bersama saat bertemu di Capella, Pulau Sentosa, salah satunya adalah Korea Utara berkomitmen menyelesaikan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.