Lampuhijau.com - Minggu lalu, Selasa (20/02) Tim gabungan dari Satgasus Polri, Direktorat IV Tipidnarkoba, Bea Cukai Pusat dan Bea Cukai Batam berhasil menangkap 4 orang pelaku penyelendupan sabu-sabu seberat 1,6 Ton di peraiaran Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Saat ditangkap, ke-empat pelaku yang semuanya merupakan warga negara Taiwan ini menggunakan kapal berbendera Singapura.

Polisi berusaha mendalami dan mengembangkan penyidikan terhadap ke-4 pelaku agar diketahui siapa dalang pengirim sabu dan penadah sabu-sabu di Indonesia. Namun sampai sepekan ini, polisi masih kesulitan menemukan penadah ssabu-sabu yang diantar pleh para pelaku.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengembangan kasus ini dan rencananya akan bekerja sama dengan Kepolisian Narkoba Cina, yang nantinya akan digali informasinya dan diuji laboratorium. “Kami coba dari hasil pemeriksaan, dari Puslabfor juga, nanti kami akan sharing juga dengan polisi narkoba China,”jelas Eko.

Tak hanya itu, Eko juga menjelaskan kalau pihaknya akan menawarkan Juctice Collaborator, yang intinya bekerja sama dengan para pelaku untuk memberikan informasi seputar narkoba yang mereka terima. Jika para pelaku mau bekerja sama memberikan informasi yang akurat dan tepat, maka para pelaku dijanjikan hukuman lebih ringan dibandingkan jika mereka tidak mau menunjukkan atau memberikan informasi menganai jaringan narkoba mereka.

Penangkapan sabu dengan jumlah yang cukup besar ini bukan yang pertama kalinya dilakukan pihak kepolisian terhadap bandar atau penyelundup narkoba. pada tahun 2017 yang lalu, pihak kepolisian juga berhasil menangkap penyelendup narkoba di daerah tanggerang Banten.

Indonesia masih merupakan negara target peredaran narkoba dari bandar-bandar narkoba kelas dunia karena masih lemahnya hukuman bagi para pengedar dan bandar narkoba yang tertangkap.