Radang tenggorokan atau faringitis merupakan kondisi peradangan pada area tenggorokan yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri, kering, dan sulit menelan. Penyakit ini sering dianggap sepele karena sebagian besar kasus dapat membaik dengan istirahat, banyak minum air, dan perawatan sederhana di rumah. Namun, radang tenggorokan yang tidak ditangani dengan baik atau dibiarkan begitu saja bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius yang membahayakan kesehatan.

Penyebab Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

Infeksi virus, seperti influenza atau common cold, yang menjadi penyebab paling umum.

Infeksi bakteri, terutama Streptococcus pyogenes yang dapat menyebabkan strep throat.

Iritasi, misalnya karena polusi, asap rokok, atau udara kering.

Alergi, yang memicu reaksi peradangan pada saluran pernapasan.

Radang tenggorokan ringan biasanya sembuh dalam beberapa hari. Namun, jika penyebabnya adalah bakteri dan tidak mendapat pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa berbahaya.

Bahaya Radang Tenggorokan yang Tidak Diobati

1. Menyebabkan Infeksi Menyebar

Jika radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri, infeksi dapat menyebar ke organ lain seperti telinga (otitis media), sinus (sinusitis), hingga paru-paru (pneumonia). Hal ini terjadi karena bakteri berkembang biak dan berpindah melalui saluran pernapasan.

2. Risiko Demam Rematik

Salah satu komplikasi serius dari radang tenggorokan akibat infeksi Streptococcus adalah demam rematik. Penyakit ini dapat merusak katup jantung dan menimbulkan masalah jangka panjang pada sistem peredaran darah. Demam rematik umumnya terjadi jika infeksi bakteri tidak diobati dengan antibiotik yang tepat.

3. Abses di Tenggorokan

Infeksi yang tidak ditangani dapat memicu terbentuknya abses atau kumpulan nanah di sekitar tenggorokan, khususnya di area tonsil (abses peritonsil). Kondisi ini sangat menyakitkan dan bisa membuat penderita sulit bernapas atau menelan. Dalam beberapa kasus, abses memerlukan tindakan medis berupa pembedahan untuk mengeluarkan nanah.

4. Gangguan Pernapasan

Radang tenggorokan parah yang dibiarkan dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan di sekitar saluran pernapasan. Hal ini berisiko menghalangi jalan napas dan menimbulkan kesulitan bernapas. Kondisi ini bisa berbahaya, terutama pada anak-anak.

5. Penurunan Kualitas Hidup

Nyeri dan ketidaknyamanan akibat radang tenggorokan yang berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk makan, berbicara, hingga tidur. Jika dibiarkan, penderita bisa mengalami kekurangan nutrisi karena sulit menelan makanan, sehingga daya tahan tubuh pun semakin menurun.

Cara Mencegah dan Mengatasi Radang Tenggorokan

Untuk mencegah radang tenggorokan berkembang menjadi lebih serius, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:

Perbanyak minum air putih untuk menjaga kelembapan tenggorokan.

Istirahat cukup agar tubuh lebih cepat pulih.

Hindari merokok dan paparan polusi yang bisa memperparah iritasi.

Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Gunakan obat pereda nyeri atau antiseptik tenggorokan sesuai anjuran dokter.

Jika radang disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan memberikan antibiotik yang harus dihabiskan sesuai resep agar infeksi benar-benar hilang.

Kapan Harus ke Dokter?

Radang tenggorokan ringan biasanya bisa sembuh sendiri. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala berikut:

Nyeri tenggorokan lebih dari satu minggu.

Demam tinggi di atas 38°C.

Kesulitan bernapas atau menelan.

Muncul bercak putih pada amandel.

Pembengkakan kelenjar di leher.

Radang tenggorokan memang sering dianggap penyakit ringan, tetapi jika tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berbahaya seperti infeksi menyebar, abses, gangguan pernapasan, hingga kerusakan jantung akibat demam rematik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tenggorokan, mengenali gejalanya sejak dini, dan segera mencari perawatan medis bila radang tidak kunjung membaik.