Jerawat sering kali meninggalkan bekas yang mengganggu penampilan, meskipun jerawat itu sendiri sudah sembuh. Bekas jerawat dapat berupa noda hitam (hiperpigmentasi), kemerahan, hingga bopeng yang membuat tekstur kulit tidak rata. Kondisi ini memang tidak berbahaya, tetapi bisa memengaruhi rasa percaya diri. Untungnya, bekas jerawat dapat dikurangi dengan rangkaian skincare yang tepat.

Jenis Bekas Jerawat

Sebelum memilih skincare, penting untuk mengenali jenis bekas jerawat:

Post-Inflammatory Hyperpigmentation (PIH) – berupa noda hitam atau cokelat yang muncul setelah jerawat sembuh.

Post-Inflammatory Erythema (PIE) – noda kemerahan akibat pembuluh darah yang melebar di bekas jerawat.

Bekas Jerawat Atrofi – berupa cekungan atau bopeng di kulit, biasanya akibat jerawat meradang parah.

Bekas Jerawat Hiperplasia – bekas berupa jaringan kulit menonjol (keloid atau hipertrofik).

Jenis bekas jerawat ini membutuhkan pendekatan berbeda, tetapi perawatan dengan skincare dapat membantu meringankan sebagian besar noda dan memperbaiki tekstur kulit.

Langkah Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Pembersih Wajah yang Lembut Gunakan pembersih wajah non-komedogenik dan tidak mengandung bahan keras. Pembersih yang lembut membantu menjaga skin barrier tetap sehat sehingga kulit bisa lebih cepat memperbaiki diri.

Eksfoliasi dengan Bahan Aktif Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit. Pilih exfoliant dengan kandungan:

AHA (glycolic acid, lactic acid) untuk mencerahkan noda hitam.

BHA (salicylic acid) untuk membersihkan pori dan mengurangi sisa peradangan. Gunakan maksimal 2–3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.

Toner yang Menenangkan dan Mencerahkan Pilih toner dengan kandungan niacinamide, centella asiatica, atau licorice extract. Kandungan ini membantu mengurangi peradangan sekaligus menyamarkan noda bekas jerawat.

Serum dengan Kandungan Aktif Serum adalah kunci utama untuk mengatasi bekas jerawat. Beberapa bahan aktif yang efektif antara lain:

Niacinamide: membantu mencerahkan noda hitam, memperbaiki tekstur kulit, dan mengontrol minyak.

Vitamin C: bekerja sebagai antioksidan sekaligus pencerah kulit.

Retinol: merangsang regenerasi sel kulit dan produksi kolagen, cocok untuk bekas jerawat bopeng.

Azelaic Acid: menenangkan kulit dan mencerahkan hiperpigmentasi.

Pelembap untuk Menjaga Skin Barrier Jangan lupakan pelembap, meskipun kulit berminyak sekalipun. Gunakan pelembap yang ringan, non-komedogenik, dan mengandung bahan seperti hyaluronic acid atau ceramide untuk memperkuat skin barrier. Kulit yang sehat akan lebih cepat menyamarkan bekas jerawat.

Sunscreen Sebagai Langkah Wajib Sinar matahari bisa memperparah noda hitam bekas jerawat. Oleh karena itu, sunscreen adalah skincare paling penting untuk mencegah bekas jerawat semakin gelap. Gunakan sunscreen minimal SPF 30 dan aplikasikan ulang setiap 2–3 jam jika beraktivitas di luar ruangan.

Tips Tambahan agar Hasil Lebih Maksimal

Konsisten: Hasil skincare tidak instan, biasanya butuh waktu 4–12 minggu.

Hindari memencet jerawat: kebiasaan ini justru memperburuk bekas.

Kombinasikan bahan aktif dengan hati-hati: misalnya, jangan langsung mencampur retinol dan vitamin C jika kulit masih pemula.

Perhatikan gaya hidup: tidur cukup, konsumsi makanan sehat, dan minum air putih agar kulit lebih cepat pulih.

Kapan Harus ke Dokter Kulit?

Jika bekas jerawat berupa bopeng dalam atau keloid, skincare saja biasanya tidak cukup. Dalam kasus seperti ini, perawatan medis seperti laser, microneedling, atau chemical peeling mungkin dibutuhkan. Konsultasi dengan dokter kulit akan membantu menentukan perawatan yang sesuai.

Menghilangkan bekas jerawat membutuhkan waktu, kesabaran, dan rangkaian skincare yang tepat. Mulai dari membersihkan wajah dengan lembut, melakukan eksfoliasi teratur, menggunakan serum dengan bahan aktif, hingga melindungi kulit dengan sunscreen, semua langkah ini berperan penting dalam memperbaiki kondisi kulit.