WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rupanya sangat terobsesi pada majalah Time. Atau, lebih tepatnya, tampil di sampul majalah yang terbit seminggu sekali tersebut. Maka, saat taipan 71 tahun itu mengumumkan lewat Twitter bahwa dirinya menolak gelar Person of the Year dari majalah tersebut, dunia tidak percaya.
”Majalah Time mengontak saya dan memberitahukan bahwa saya MUNGKIN akan dinobatkan sebagai Man (Person) of the Year seperti tahun lalu. Tapi, saya harus bersedia diwawancarai dan melakoni pemotretan. Saya jawab bahwa mungkin itu bukan hal yang baik dan memutuskan untuk menolaknya. Terima kasih!” Demikian cuitan Trump lewat akun @realDonaldTrump Jumat waktu setempat (24/11).
Dalam sekejap, cuitan Trump itu menuai berbagai reaksi. Sebagian besar menyangsikan hal tersebut. Mereka tidak yakin Trump menolak penobatan itu jika memang Time memilihnya. Maka, Time pun lantas memberikan klarifikasi lewat Twitter. ”Presiden salah tentang cara kami memilih Person of the Year. Time tidak pernah berkomentar tentang pilihan kami sampai muncul publikasi resmi,” tulis Time.
Kali ini, menurut Time, pihaknya bakal memublikasikan materi tentang Person of the Year pada 6 Desember. Dan, jelas bukan Trump yang mendapatkan gelar bergengsi tersebut. ”Person of the Year adalah sosok atau sekelompok orang yang punya pengaruh kuat di seluruh dunia dalam kurun waktu 12 bulan terakhir,” terang manajemen Time tentang gelar tersebut.
Sebelum Time memberikan penjelasan resmi, mantan managing director majalah itu juga ikut meluruskan pemahaman sang presiden via Twitter. ”Sebenarnya, saya benci menjelaskan ini kepada Anda. MUNGKIN berarti Anda BUKAN Person of the Year. Mereka (Time) hanya menginginkan Anda untuk pemotretan,” tulis Richard Stengel. Trump hanya ke-GR-an.
Dalam cuitannya, Stengel juga menyindir Trump soal sampul Time palsu yang dikoleksinya. Bahkan, koleksi sampul Time palsu dengan foto dirinya itu dia pajang di dinding lima propertinya yang terkenal. Salah satunya adalah Mar-a-Lago di Negara Bagian Florida. Padahal, majalah tersebut sudah meminta kepada Trump Organization untuk menurunkan pajangan yang mengandung kebohongan itu sejak 1 Maret 2009.
Trump menjadi Person of the Year versi Time pada 2016. Tepatnya setelah dia memenangkan pemilihan presiden (pilpres) AS. Itu menjadi kali pertama suami Melania tersebut benar-benar menjadi sampul Time. Sebelumnya, dia beberapa kali mengklaim dirinya sebagai Person of the Year majalah tersebut. Dan, dia mengganti kata person dengan man.
Mereaksi fenomena GR sang presiden, sejumlah selebriti papan atas pun lantas berkomentar di jagat Twitter. Salah satunya Julia Louis-Dreyfus. ’’Nytimes baru saja menelepon saya dan mengatakan bahwa saya MUNGKIN akan dinobatkan sebagai Comedienne of the Year asalkan saya mau diwawancarai dan difoto. Saya jawab itu bukan keputusan yang baik dan menolaknya. Terima kasih!’’ cuit Louis-Dreyfus. (AP/usatoday/hep/c17/any)