Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto menilai gaya dan lokasi kampanye tidak selalu efektif dalam mendulang suara. Namun, ada empat gaya kampanye yang menurutnya paling efektif untuk mendulang suara, di antaranya:

Pertama, gaya kampanye dengan dengan menyasar jaringan komunikasi warga. Misalnya ulama, tokoh adat, tokoh budaya dan tokoh masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan berkunjung ke makam (ziarah).

Kedua, kampanye dengan memanfaatkan publisitas. Maksudnya adalah kampanye secara alamiah. Ia mencontohkan kampanye yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau Anies Baswedan yang tiba-tiba datang ke pernikahan warga. Menurutnya, ini yang paling efektif karena akan menarik simpati dan perbincangan.

Ketiga, gaya kampanye dengan meyakinkan orang atau organisasi yang bisa menjembatani antara kandidat dengan calon. Ia mencontohkan, NGO (Non-Governmental Organization atau Organisasi Non-Pemerintah), ormas seperti NU atau muhammadiyah, asosiasi pedagang dan lain-lain. Mereka dinilai yang bisa membawa basis suara di dalam penggeraknya organisasi atau kelompok itu.

Keempat, yang paling akhir adalah kampanye dengan komunikasi digital. Terutama di sosial media. Seiring dengan kemajuan teknologi, hal ini sangat efektif terutama di kota-kota yang melek teknologi. Seperti yang telah dilakukan oleh Ridwan Kamil, Calon Gubernur Jabar yang menggunakan akun instagramnya sebagai andalannya untuk bisa selalu berkomunikasi dengan warga.