Sadarkah Anda dengan sebagian besar politisi wanita yang tidak berjilbab, mereka memilih potongan rambut pendek? Mulai dari senator Amerika Serikat Hillary Clinton, kanselir Jerman Angela Merkel, politikus dan mantan ilmuwan peneliti Jerman yang menjabat sebagai Kanselir Jerman dan Ketua Persatuan Demokrat Kristen (CDU) Angela Merkel, mantan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, menteri keuangan Sri Mulyani, hingga Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin, memangkas rambut mereka hingga di atas pundak.
Majalah Vogue menyebut gaya rambut seperti ini sebagai pob, yaitu kependekan dari political bob. Pob sengaja dipilih para politisi wanita karena memberikan kesan yang berlawanan dengan rambut panjang, yaitu lebih membumi dan tidak membutuhkan banyak perawatan. Pob menciptakan kesan bijaksana, non-seksual, dan bahwa wanita mampu bersaing di dunia yang didominasi para pria.
Meskipun bukan tidak mungkin kalau rambut bob para politisi wanita ini justru butuh banyak perawatan. Bahkan Hillary Clinton masih mempekerjakan penata rambut khusus yang harus siap sedia selama 24 jam.
Rambut pendek juga dianggap bisa mengalihkan seseorang dari kesan yang terlalu feminin. Tak sulit membayangkan para politisi wanita menganggap potongan rambut pendek layaknya setelan jas formal bagi para pria. Pasalnya mereka harus menunjukkan kompetensi di antara para pria. Akan lebih mudah untuk menciptakan kesan formal dan bisa diandalkan jika penampilan mereka tidak terlalu menonjolkan sisi kewanitaan.
Profesor Marianne LaFrance dari Universitas Yale, Amerika Serikat, mengadakan penelitian untuk melihat bagaimana potongan rambut wanita memengaruhi pandangan orang lain padanya. Hasilnya ternyata wanita berambut pendek dianggap lebih pintar dibandingkan yang berambut panjang.
Penelitian ini dilakukan dengan menunjukkan pada partisipan, yakni lima foto wanita yang sama dengan gaya rambut yang berbeda. Yaitu rambut pendek, keriting panjang, tanpa rambut, gaya rambut bob dan rambut yang lurus panjang.
Para partisipan lalu diminta untuk memberikan penilaian pada wanita yang sama dengan gaya rambut yang berbeda. Penilaian ini terkait kecerdasan dan pikiran yang terbuka.
Ia menghubungkan feminitas dan panjang rambut. Dari hasil penelitian diketahui, makin tradisional dan makin feminin potongan rambut, maka seorang wanita makin dianggap tidak terlalu pintar.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.