Pemilu 2024 serentak, membuat rakyat harus cepat memilih calon wakil rakyat dan calon pemerintah. Dengan pembatasan 20% suara partai, yang hanya bisa mencalonkan calon presiden, membuat partai-partai begabung untuk mencalonkan calon presiden sesuai dengan ideologi partai tsb.

Rakyat melihat, Presiden Joko Widodo, sangat ingin penerusnya yaitu Ganjar Pranowo, karena Ganjar akan menuruti kemauannya, untuk melancarkan karir anak-anaknya: Gibran Rakabuming dan menantunya Bobby Nasution.

Terlihat sekali, pengumpulan massa untuk mendukung Jokowi, diarahkan ke Ganjar. Rakyat melihat contoh presiden yang kurang baik, sampai menteri-menterinya mendatangi berkali-kali ketua partai pengusung Anies Baswedan. Sampai segitunya! Demi untuk menggagalkan calon presiden lain. Ada juga anak buah presiden yang berusaha mengambil partai pengusung Anies Baswedan, mengapa Presiden diam saja, karena presiden Jokowi setuju dengan cara-cara tersebut.

Apakah rakyat makin membenci Jokowi dengan mendukung Ganjar, dengan mengerahkan segala cara untuk menggagalkan capres Anies?

Apakah Presiden Jokowi terlihat ingin menggagalkan calon presiden lain? Terlihat sekali.

Apakah Presiden Jokowi cawe-cawe demi bangsa atau demi dinastinya yang sedang menjabat dan ingin mendapatkan posisi lebih tinggi? Demi dinasti/keturunannya, terlihat sekali, sehala macam cara digunakan, memakai tangan orang-orang disekelilingnya.

Apakah Presiden Jokowi jika memenangkan  Ganjar akan dikenang sebagai Presiden yang netral atau presiden yang mencontohkan keburukan? Presiden contoh buruk, tidak netral dan mengerahkan segala daya upaya untuk menjatuhkan orang lain.

Apakah Presiden Jokowi akan meninggal? Pasti meninggal dan meninggalkan memori yang buruk, melakukan segala macam cara untuk mengejar kekuasaan.

Mari kita lihat nanti tahun 2024, apakah Presiden Joko Widodo seorang negarawan atau seorang politikus yang ingin berkuasa selamanya? Rakyat akan menilai.