Sumatera Barat terkenal dengan kuliner Minang yang kaya akan bumbu dan cita rasa rempah. Selain rendang yang sudah mendunia, salah satu hidangan khas yang tidak kalah populer adalah gulai kepala ikan. Masakan ini sering menjadi favorit di rumah makan Padang karena menghadirkan perpaduan rasa gurih, pedas, asam, dan rempah yang begitu kaya. Kepala ikan yang besar, lembut dagingnya, dan berpadu dengan kuah santan kental membuat siapa pun sulit menolak kelezatannya.

Keunikan Gulai Kepala Ikan

Gulai kepala ikan khas Sumatera Barat biasanya menggunakan kepala ikan kakap merah, meski ada juga yang menggunakan ikan tongkol, ikan kerapu, atau ikan nila besar. Kepala ikan dipilih karena memiliki tekstur daging yang lembut dan gurih, terutama bagian pipi dan sekitar mata ikan yang dipercaya menjadi bagian paling nikmat.

Kuah gulai dibuat dari campuran santan kental dan bumbu halus berupa cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, serta tambahan serai, daun jeruk, dan daun kunyit. Rempah-rempah inilah yang memberikan aroma harum dan rasa kaya khas masakan Minang.

Bahan Utama Gulai Kepala Ikan

Untuk membuat gulai kepala ikan khas Sumatera Barat, berikut bahan yang perlu dipersiapkan:

1 kepala ikan kakap merah ukuran besar (sekitar 700–900 gram)

500 ml santan kental

1 liter santan encer

10 siung bawang merah

5 siung bawang putih

10 buah cabai merah keriting (atau sesuai selera)

5 buah cabai rawit merah (opsional, untuk rasa lebih pedas)

1 ruas jahe, digeprek

1 ruas kunyit, dibakar sebentar lalu dihaluskan

2 ruas lengkuas, digeprek

2 batang serai, digeprek

3 lembar daun jeruk

2 lembar daun kunyit, simpulkan

2 buah asam kandis (atau bisa diganti asam jawa)

Garam dan gula secukupnya

Cara Membuat Gulai Kepala Ikan

Persiapan kepala ikan Bersihkan kepala ikan kakap dengan baik, buang insang dan darah beku yang ada di dalam rongga kepala agar tidak meninggalkan bau amis. Lumuri dengan sedikit air jeruk nipis dan garam, diamkan sekitar 10 menit, lalu bilas bersih.

Membuat bumbu halus Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kunyit, dan jahe. Bumbu halus inilah yang akan menjadi dasar kuah gulai.

Menumis bumbu Panaskan sedikit minyak, lalu tumis bumbu halus bersama serai, lengkuas, daun jeruk, dan daun kunyit hingga harum dan matang. Proses menumis ini sangat penting agar gulai tidak berbau langu.

Memasak kuah santan Masukkan santan encer ke dalam wajan bersama bumbu tumisan. Aduk perlahan agar santan tidak pecah. Setelah kuah mulai mendidih, masukkan kepala ikan.

Menambahkan asam kandis Tambahkan asam kandis untuk memberi rasa asam segar khas gulai Minang. Masak dengan api sedang hingga ikan setengah matang.

Mengentalkan kuah Setelah ikan mulai matang, masukkan santan kental. Aduk perlahan dan biarkan mendidih. Koreksi rasa dengan garam dan sedikit gula. Masak hingga kepala ikan benar-benar matang dan kuah mengental.

Sajikan Gulai kepala ikan siap disajikan dengan nasi hangat, sambal lado hijau, dan lalapan segar seperti mentimun atau daun singkong rebus.

Tips Memasak Gulai Kepala Ikan

Gunakan ikan yang segar agar rasa lebih gurih dan tidak amis.

Saat memasak santan, aduk terus agar tidak pecah.

Untuk rasa lebih kuat, tambahkan sedikit kunyit segar dan cabai rawit sesuai tingkat kepedasan yang diinginkan.

Asam kandis memberi rasa segar khas, tetapi jika sulit ditemukan bisa diganti dengan belimbing wuluh atau asam jawa.

Gulai kepala ikan khas Sumatera Barat bukan sekadar makanan, tetapi juga representasi kekayaan kuliner Nusantara yang kaya akan rempah dan rasa. Hidangan ini cocok disantap bersama keluarga di rumah, maupun saat jamuan makan bersama kerabat. Kuah santan yang gurih pedas dengan kepala ikan yang lembut akan selalu menghadirkan sensasi nikmat dan membuat siapa pun rindu dengan masakan Minang.

Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda dari gulai ayam atau daging, gulai kepala ikan adalah pilihan tepat untuk menghadirkan kehangatan dan kelezatan di meja makan.