Masih belum bisa move on atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi tantangan kepada Universitas Padjadjaran saat orasi dalam Puncak Peringatan Dies Natalis ke-60 Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, yang diadakan Senin (11/9/2017) silam.

Jokowi memaparkan tentang berbagai perkembangan dunia saat ini. Salah satunya mengenai teknologi. Dia mencontohkan saat ini orang tidak perlu pergi ke tukang sate jika ingin makan sate. Orang cukup menggunakan telepon genggamnya untuk memesan sate melalui ojek online.

Lalu Jokowi mengungkap tentang pentingnya perubahan. Kampus pun menjadi sasaran kritik Jokowi yang menganggap selama ini memiliki jurusan studi yang itu-itu saja. Apakah yang dimaksud jurusan itu-itu saja oleh Pak Jokowi?

"Saya datang ke beberapa universitas jurusannya pasti manajemen, pembangunan, akuntansi. Tiga itu wajib ada. Saya enggak tahu di Unpad, tiga itu enggak Pak Rektor, sama?" ungkap Jokowi pada bulan September silam.

Padahal, kata dia, seharusnya jurusan universitas disesuaikan dengan perkembangan zaman. Jurusan kuliah jangan hanya itu-itu saja agar lulusannya akan bisa menghadapi kemajuan zaman.

"Fakultas ekonomi misalnya. Jadi fakultas atau jurusan logistik manajemen, ritel manajemen, online shop. Ini yang harus kita antisipasi. Kalau enggak, kalah kita kompetisi dengan negara-negara lain," tambahnya.

Kemudian, dia mencontohkan fakultas sosial politik. Jurusan di dalamnya tidak jauh dari sosiologi dan administrasi negara.

"Di semua universitas kurang lebih begitu sospol. Hal-hal berkaitan dengan sosmed kenapa enggak ada fakultasnya," harap Jokowi.

Menurut dia, saat ini media sosial memiliki peran penting dalam berbagai aspek. Bahkan, sektor bisnis juga bisa digencarkan dari sana.  Dia lalu meminta Unpad membuat jurusan yang lebih modern ketimbang berkutat dengan jurusan yang itu-itu saja agar lulusannya lebih berkembang dan lebih maju.

"Hal-hal berkaitan dengan medsos mestinya Unpad memiliki fakultas medsos jurusan meme, kenapa tidak?" ucap Jokowi disambut tawa hadirin.

Dia pun menimpali tertawaan hadirin dengan mengatakan hal itu boleh saja ditertawakan saat ini. Tapi, ke depan apa yang dibahasnya akan sangat penting untuk dipikirkan.

"Sekarang kita boleh tertawa, tapi yang akan kita hadapi itu (kemajuan zaman), bukan yang lain," ujar Jokowi.

Intinya Pak Jokowi ingin menumbuhkan kreatifitas bangsa Indonesia bagi para pemuda-pemuda Indonesia yang masih punya semangat belajar. Kreatifitas itu harus diwadahi dengan adanya jurusan yang lebih modern di beberapa universitas maupun institute agar tidak tertinggal dengan negara lain.