Dalam kehidupan, setiap manusia pasti akan menghadapi ujian. Ada yang diuji dengan kekayaan, kesehatan, keluarga, maupun kesulitan. Salah satu teladan terbesar dalam menghadapi ujian hidup adalah kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalam. Kesabaran beliau menjadi pelajaran berharga bagi umat Muslim tentang bagaimana menghadapi cobaan dengan hati yang ikhlas dan penuh tawakal kepada Allah ﷻ.

Kehidupan Nabi Ayyub Sebelum Ujian

Nabi Ayyub ‘alaihissalam dikenal sebagai sosok yang saleh, kaya raya, serta memiliki keluarga besar. Allah memberinya harta yang melimpah, tanah yang luas, ternak yang banyak, dan anak-anak yang berbakti. Meski hidup dalam kemewahan, Nabi Ayyub tidak pernah lalai dari ibadah. Beliau senantiasa bersyukur, bersedekah, dan menolong orang miskin.

Namun, Allah ﷻ berkehendak untuk menguji hamba-Nya yang saleh ini dengan ujian yang sangat berat. Ujian tersebut bukan untuk merendahkan, tetapi untuk meninggikan derajat Nabi Ayyub di sisi-Nya.

Ujian Harta, Keluarga, dan Kesehatan

Allah ﷻ mengambil seluruh harta kekayaan Nabi Ayyub. Ladangnya rusak, hewan ternaknya mati, dan rumah-rumahnya hancur. Tidak berhenti di situ, satu per satu anak-anaknya meninggal dunia. Meski kehilangan harta dan keluarga, Nabi Ayyub tetap bersabar dan tidak mengeluh.

Ujian berikutnya datang berupa penyakit yang parah. Tubuh Nabi Ayyub dipenuhi luka dan bisul, hingga hampir semua orang menjauhinya. Beliau kehilangan kekuatan fisik dan hanya bisa terbaring. Namun, satu-satunya yang masih setia merawat beliau adalah istrinya, Rahmah, yang penuh kasih sayang dan kesetiaan.

Kesabaran yang Luar Biasa

Dalam kondisi menderita, Nabi Ayyub tidak pernah berhenti mengingat Allah. Beliau tetap shalat, berdoa, dan bersabar. Hatinya tidak pernah lalai dari dzikir, meskipun tubuhnya penuh penderitaan. Kesabaran beliau inilah yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an: "Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia berdoa kepada Tuhannya: ‘(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.’" (QS. Al-Anbiya: 83).

Doa Nabi Ayyub menunjukkan kerendahan hati dan tawakal. Beliau tidak menuntut kesembuhan, melainkan hanya mengadukan penderitaannya kepada Allah dengan penuh kepasrahan.

Pertolongan Allah Datang

Setelah bertahun-tahun bersabar, Allah ﷻ akhirnya mengabulkan doa Nabi Ayyub. Allah memerintahkannya menghentakkan kakinya ke tanah, lalu keluarlah mata air. Beliau diperintahkan mandi dengan air itu, dan meminumnya. Dengan izin Allah, penyakitnya pun hilang seketika.

Tidak hanya itu, Allah mengembalikan harta bendanya yang hilang, memberinya keturunan yang lebih banyak, serta kesehatan yang sempurna. Semua penderitaan panjang yang dialami Nabi Ayyub berakhir dengan rahmat Allah yang berlipat ganda.

Allah ﷻ berfirman: "Kami anugerahkan kembali keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal." (QS. Shad: 43).

Hikmah dari Kisah Nabi Ayyub

Kisah Nabi Ayyub mengajarkan kita banyak pelajaran berharga:

Kesabaran adalah kunci menghadapi ujian hidup. Sebesar apa pun penderitaan, seorang Muslim harus tetap sabar dan yakin bahwa Allah selalu bersama orang yang sabar.

Ujian adalah cara Allah meninggikan derajat hamba-Nya. Nabi Ayyub diuji bukan karena Allah murka, melainkan untuk menunjukkan keteladanan kesabaran yang luar biasa.

Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Meski bertahun-tahun diuji, Nabi Ayyub tidak pernah berhenti berdoa.

Kesetiaan dan peran keluarga sangat penting. Istri Nabi Ayyub, Rahmah, menjadi teladan bagi setiap Muslimah dalam mendampingi suami di masa sulit.

Allah Maha Penyayang dan Maha Kuasa. Tidak ada penyakit atau masalah yang tidak bisa disembuhkan oleh Allah jika Dia menghendaki.

Kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi ujian adalah teladan agung bagi setiap Muslim. Beliau mengajarkan kita untuk tetap berprasangka baik kepada Allah, meskipun berada dalam keadaan paling sulit sekalipun. Hidup tidak akan pernah lepas dari ujian, namun dengan sabar, ikhlas, dan doa yang tulus, pertolongan Allah pasti akan datang.