Sebuah penelitian dari Jepang (BMJ) mengklain bahwa risiko kanker dapat diminimalisir saat kita mendapat sinar matahari yang cukup, misalnya selama 20 sampai 25 menit. Jika terlalu lama, akan menyebabkan kanker kulit bagi tubuh Anda.

Pancaran sinar matahari dipercaya dapat meningkatkan kandungan vitamin D lebih pada tubuh. Manfaat lain dari vitamin D adalah untuk memperkuat tulang dan sistem gerak tubuh, mencegah flu dan melawan depresi, serta mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah.

Para peneliti itu menggunakan data peserta dari Pusat Kesehatan Masyarakat Jepang yakni sebanyak 33.736 orang yang memiliki umur 40 hingga 69 tahun.

Awalnya mereka melakukan pendataan riwayat medis, pola makan, dan gaya hidup. Serta mempertimbangkan faktor risiko kanker (usia, berat badan, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan diet). Kemudian, mereka pun mengambil sampel darah untuk mengukur kadar vitamin D.

Alhasil, peneliti menemukan beberapa peserta dengan tingkat vitamin D yang tinggi memiliki risiko terkena kanker menjadi menurun 20 hingga 25 persen untuk semua jenis kanker. Risiko penyakit kanker hati dapat menurun dari 30 hingga 35 persen pada pria dibandingkan wanita. Namun, pada wanita, kanker payudara bisa dicegah dengan meningkatkan kadar vitamin D.

Namun, diungkapkan, hasil penelitian ini masih memiliki kelemahan yakni kegagalan para peneliti dalam menemukan konsentrasi vitamin D yang dibutuhkan guna mencegah terjadinya kanker.

Perlu diketahui, tak hanya berjemur saja kita dapat mendapatkan vitamin D. Vitamin D juga dapat diperoleh dari sumber makanan, seperti ikan salmon, makarel, tuna, belut, hati sapi, minyak ikan cod, kuning telur, susu dan sereal, serta berbagai macam sayur dan buah.