Nutrionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana mengimbau bagi umat muslim yang sedang menjalankan puasa diharap agar menghindari makanan yang sulit dicerna. Makanan yang dimaksud adalah daging merah yang memiliki protein yang tinggi dan sulit dicerna oleh tubuh. Hal itu diungkapkannya di acara Nestle Quotient, di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Pasalnya, menurut Eka, makanan yang sulit dicerna tersebut memerlukan energi tambahan untuk bisa diolah oleh tubuh kita. Sehingga energi yang tersimpan di dalam tubuh akan mudah habis.

Namun, Eka menambahkan, tidak semua makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi harus dihindari. Misalnya dengan mengonsumsi telur matang, hal itu justru merupakan pilihan terbaik untuk Anda santap saat sahur. Sama halnya dengan tahu tempe yang juga memiliki kandungan protein.

Selain protein, Eka juga menyarankan untuk tidak lupa mengonsumsi sayur dan buah, untuk tetap memperoleh gizi serta cairan yang cukup.

Usahakan untuk makan sahur ketika mendekati imsak, misalnya 1 jam atau setengah jam sebelum imsak. Supaya kondisi tubuh tidak terlalu lama dalam keadaan lapar.

"Kalau mau tidur, pastikan ada jeda 30 menit sampai satu jam setelah makan agar lambung tidak perih," pintanya.

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa sahur itu merupakan aktivitas terpenting demi kelancaran ibadah puasa. Jika kita melewatkan waktu sahur, dampak negatif bisa saja muncul pada tubuh Anda. seperti badan terasa lemas, lesu, letih dan pastinya lapar sangat terasa. Belum lagi jika sehari-harinya aktivitas Anda cukup padat, bisa-bisa mengganggu fungsi kognitif tubuh untuk bekerja.

Sebaiknya Anda makan sahur sewajarnya dan tidak berlebihan. Sebab segala sesuatu yang berlebihan tentunya tak baik untuk kesehatan.