Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa, dan salah satu hidangan khas Bali yang begitu populer adalah sate lilit ikan. Tidak seperti sate pada umumnya yang ditusuk menggunakan bambu lalu dipanggang dengan bumbu kacang, sate lilit hadir dengan keunikan cara penyajiannya. Daging ikan cincang dililitkan pada batang serai atau tusukan bambu pipih, kemudian dibakar hingga harum. Aroma rempah berpadu dengan kelezatan ikan menjadikan sate lilit sebagai sajian yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga sarat dengan nilai budaya.

Keunikan Sate Lilit

Nama "lilit" berasal dari bahasa Bali yang berarti membungkus atau melilit. Sesuai namanya, adonan daging ikan tidak ditusuk, melainkan dililitkan pada batang tusukan. Hal inilah yang membuat sate lilit berbeda dari sate Madura atau sate Padang. Selain itu, penggunaan batang serai sebagai tusukan tidak hanya berfungsi estetis, tetapi juga menambah aroma segar dan wangi khas ketika dibakar.

Di Bali, sate lilit biasanya disajikan sebagai pelengkap dalam upacara adat atau perayaan penting, bersanding dengan hidangan lain seperti lawar, nasi putih, dan sambal matah. Namun, kini sate lilit juga mudah ditemui di rumah makan khas Bali yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bahan-Bahan Utama

Untuk membuat sate lilit ikan, bahan yang digunakan cukup sederhana tetapi menghasilkan rasa yang istimewa. Bahan utamanya adalah daging ikan segar, biasanya menggunakan ikan tenggiri, tuna, atau kakap. Tekstur daging ikan yang padat dan mudah dihaluskan sangat cocok dijadikan sate lilit. Selain itu, rempah-rempah khas Indonesia juga menjadi kunci utama cita rasa.

Bahan yang diperlukan:

500 gram daging ikan tenggiri (haluskan)

100 gram kelapa parut sangrai

4 batang serai (ambil bagian putih, pipihkan) atau tusukan bambu pipih

3 lembar daun jeruk (iris halus)

1 butir telur

2 sdm santan kental

Garam dan gula secukupnya

Bumbu halus:

5 siung bawang merah

3 siung bawang putih

3 butir kemiri sangrai

1 ruas kunyit

1 ruas jahe

1 ruas lengkuas

2 buah cabai merah besar

½ sdt ketumbar bubuk

Cara Membuat Sate Lilit

Haluskan daging ikan dengan blender atau cincang manual hingga teksturnya lembut.

Campurkan daging ikan dengan kelapa parut sangrai, bumbu halus, daun jeruk, telur, dan santan. Aduk rata hingga semua bahan menyatu dan adonan bisa dipulung.

Ambil sedikit adonan, lilitkan pada batang serai atau tusukan bambu pipih. Padatkan agar tidak mudah lepas.

Panaskan panggangan atau teflon anti lengket, olesi sedikit minyak, lalu bakar sate hingga matang merata dan harum. Balik sesekali agar tidak gosong.

Sajikan sate lilit ikan hangat dengan nasi putih, sambal matah, atau plecing kangkung khas Bali.

Cita Rasa dan Penyajian

Sate lilit ikan memiliki rasa yang gurih, sedikit manis dari kelapa, serta aroma segar daun jeruk. Perpaduan bumbu rempah yang kompleks membuat hidangan ini begitu kaya rasa. Ketika digigit, teksturnya lembut namun tetap padat, berbeda dengan sate daging sapi atau ayam yang lebih berserat.

Hidangan ini biasanya disantap bersama keluarga besar saat ada acara adat atau perayaan hari raya di Bali. Namun, sate lilit juga cocok untuk menu sehari-hari, terutama jika ingin menghadirkan suasana berbeda di meja makan.

Nilai Gizi

Selain enak, sate lilit ikan juga kaya manfaat untuk kesehatan. Ikan tenggiri atau tuna mengandung protein tinggi dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Kelapa parut menambah serat sekaligus rasa gurih alami, sementara bumbu rempah seperti kunyit, jahe, dan lengkuas berkhasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Dengan begitu, sate lilit bukan hanya lezat tetapi juga menyehatkan.

Sate lilit ikan khas Bali adalah bukti betapa kayanya kuliner Nusantara. Cara penyajian yang unik, cita rasa rempah yang khas, serta nilai budaya yang melekat menjadikan sate lilit sebagai salah satu ikon kuliner Bali yang mendunia. Dengan bahan yang sederhana dan cara membuat yang cukup praktis, siapa pun bisa menghadirkan sate lilit di rumah. Sajikan bersama nasi putih hangat dan sambal matah untuk pengalaman kuliner yang autentik ala Bali.