Dicalonkannya Jokowi sebagai Capres periode 2019-2024, membuat kabar tentang pendamping Jokowi berkeliaran.

Sejumlah politisi sempat dicocok-cocokkan dengan Jokowi di Pemilu mendatang. Salah satunya adalah Agus Harimurti Yudhoyono.

Sejak pencalonannya pada kontestasi Gubernur DKI pada 2017 silam. Ia dianggap sebagai pemimpin muda Indonesia oleh masyarakat.

Namun, menurut AHY, ia sadar namanya terlalu dini untuk diusung sebagai calon presiden 2019. AHY menganggap dirinya sebagai seseorang yang realistis. Meskipun ada semangat, harapan, aspirasi dari kader Demokrat dan masyarakat luas yang menginginkan ‘ayo mas AHY harus bisa menjadi alternatif’. Ia hanya bisa mengamini setiap doa yang didengar olehnya dari masyarakat sekitar.

"Realitasnya adalah bahwa pt (presiden threshold) 20 persen tadi. Jadi boleh kita bersemangat untuk diusung dan lainnya sebagainya, tapi kalau tidak ada tiket 20 persen, seberapa tinggi elektabilitas seseorang sulit rasanya masuk di kontestasi politik 2019," jelasnya.

Tapi, dibalik pernyataannya yang seolah menolak menjadi capres di Pilpres 2019. AHY lebih memilih siap menjadi cawapres daripada capres.

"Kami adalah orang-orang yang senang mempersiapkan diri. Saya ingin terus mempersiapkan diri sekali lagi untuk kapan pun Tuhan, negara, sejarah memanggil saya untuk masuk lagi dalam sebuah kompetisi," ungkap putra sulung SBY.

Namun, yang paling mengejutkan, ketika AHY ditanya terkait kemungkinannya masuk ke pemerintahan, ia menjawabnya tanpa berpikir panjang.

"Yang ngajak siapa?," cetusnya sambil tersenyum.