Coba saja tidak ada pertolongan warga, mungkin sang bos sudah mati terkapar karena ditikam oleh anak buahnya. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (29/3/2018) pagi, ketika warga jalan Lancang Kuning, Kepenghuluan, Bagan Batu, datang terlambat ke toko tempatnya bekerja yang kemudian ditegur oleh sang juragan.
Kriminalitas itu bermula ketika Karios (21) dengan nekatnya menikam juragannya sendiri gara-gara merasa tidak terima ditegur terlambat datang bekerja. Teguran yang dilontarkan oleh Herman (58), pemilik toko grosir Sima Jaya, membuat anak buahnya naik pitam dan nekat hampir membunuh juragannya. Akibatnya insiden kriminal itu, warga Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau itu mengalami luka kritis.
Menurut laporan pihak Polres Rokan Hilir, setelah ditegur, pelaku diam saja. Kemudian pelaku tetap bekerja sebagaimana mestinya hingga sore hari untuk menjaga toko korban. Ketika hampir maghrib, Herman akhirnya menutup toko tersebut.
Rupanya Karios masih menyimpan rasa sakit hati, dan secara sengaja langsung menikam dada Herman dengan pisau dapur. Korban langsung jatuh berlumuran darah.
Tersangka akhirnya ditangkap warga usai melakukan penikaman sebelum berusaha kabur, sementara korban dibawa ke Puskesmas Bagan Batu untuk mendapatkan perawatan. Namun, karena lukanya cukup parah, petugas medis merujuknya ke Rumah Sakit Indah Bagan Batu. Korban pun sempat mengalami masa kritis pasca ditusuk dada bagian kanannya.
Sebelum tersangka dibawa ke Mapolsek Bagan Sinembah, warga sempat main hakim karena saking kesalnya dengan pelaku. Padahal Karios dikenal sebagai warga yang baik dan ramah. Beruntungnya, ada warga yang melerai serangan massal itu.
Pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP seketika mendapat laporan. Sejumlah saksi yang dimintai keterangan pun menyerahkan barang bukti berupa 1 pisau dapur yang digunakan pelaku, 1 kaos oblong dan celana pendek milik korban yang berlumuran darah, yang kemudian diamankan oleh pihak Polres Rokan Hilir. Kini, pelaku ditahan untuk mendapatkan hukuman atas perbuatannya yang nekat itu.
Mungkin saja, perkataan sang bos sangat menusuk hatinya. Hingga pelaku ingin meluapkan amarahnya dengan mencelakai juragannya itu.