Bagi para pecinta kopi, taukah Anda bahwa minum kopi tanpa ampas apakah bisa menyehatkan tubuh? Dilansir dari merdeka.com (12/2/2018), beberapa pihak sepakat menyaring kopi untuk mengurangi efek buruk pada kopi. Artinya, mereka minum kopi yang tanpa ampas.

Apakah hal ini dapat berhasil? Benarkah kopi tanpa ampas lebih menyehatkan tubuh? Simak ulasan berikut untuk meyakinkan Anda:

1. Fakta pertama

Kopi mengandung senyawa yang dikenal sebagai terpenoid. Jika kopi disaring, senyawa ini akan tetap ada dan tidak dapat hilang sepenuhnya. Lantas apa efeknya pada kesehatan? Menurut Boldsky, senyawa terpenoid dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Fakta kedua

Sebuah studi mengklaim bahwa minum kopi bisa menaikkan kadar homosistein dan kolesterol. Bahkan meskipun kopi itu disaring, tidak akan mengubah apapun. Jika ingin sehat, maka minum kopi dengan takaran sewajarnya saja, atau bisa berhenti total. Hal itu untuk menurunkan kadar homosistein dan kolesterol. Jika kolesterol normal, akan meningkatkan stamina pria, obat kuat herbal yang aman, karena peredaran darah lebih lancar.

3. Fakta ketiga

Minum kopi baik yang masih dengan ampas maupun tanpa ampas setelah makan dapat menyebabkan penyerapan mineral dan vitamin. Untuk itu, hindari minum kopi setelah makan berat jika Anda tidak ingin kehilangan nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi.

4. Fakta keempat

Pada dasarnya, semua jenis kopi baik kopi ampas maupun tidak dapat memperlambat menyerapan zinc di tubuh Anda. Jika Anda mengonsumsi kacang-kacangan, makanan jenis unggas, daging merah atau tiram untuk makan siang, maka jangan mnum kopi selama beberapa jam setelahnya.  Pasalnya, kandungan zinc dari makanan yang Anda konsumsi tadi mungkin akan diekskresikan.

Intinya, kopi yang mengandung ampas maupun tanpa ampas (yang disaring) tidak ada bedanya untuk kesehatan kita. Keduanya memiliki efek yang sama jika dikonsumsi dengan cara dan waktu yang salah. Kafein yang terkandung dalam kopi merupakan salah satu stimulan yang memiliki efek candu. Dengan efek samping bisa menimbulkan sakit kepala, insomnia, kegugupan, dan diuresis.