LampuHijau, BANDUNG – Tim sepakbola Darul Hikmah Jabar 1 akhirnya lolos ke babak semi final setelah mengandaskan Assalam FC Bangkalan Jawa Timur 4 lewat adu penalti (1-1) (4-2) di Liga Santi Nasional 2017 di SOR Arcamanik, kemarin (27/10). Darul Hikam juga menjadi satu-satunya wakil Jawa Barat dalam ajang sepak bola tahunan para santri tersebut.
Perebutan babak semi final kemarin memang berjalan cukup ketat dan keras. Kerasnya pertandingan mulai terjadi setelah Darul Hikmah berhasil mengungguli pertandingan di babak pertama dengan posisi 1-0.
Terpancing, Assalam FC kemudian berusaha membalas dengan memasukan satu gol di babak kedua. Di sini lah tensi permainan mulai naik. Assalam FC enggan kehilangan muka dan berharap besar untuk melaju ke semi final. Sayang, harapan mereka sedikit tercela ketika dua pemain mereka diganjar kartu merah oleh wasit.
Di babak tambahan waktu, Darul Hikmah rupanya tidak bisa memanfaatkan longgarnya penjaga meski jumlah pemain Assalam FC tinggal sembilan orang. Walhasil, penentuan pun diselesaikan lewat adu penalti.
Pelatih Darul Hikmah Rifki Qori H mengaku, bersyukur karena timnya menang sekaligus menjadi wakil Jabar di semi final. Dengan kata lain, dia tinggal menunggu dua tim lain yang masih memperebutkan tiket semi final.
”Alhamdulillah, anak-anak berupaya keras untuk menang. Meski, jujur, mereka drop di babak kedua,” kata Rifqi
Dropnya mental para pemain memang masuk di akal. Itu dibuktikan dengan dua kartu merah yang dikeluarkan dari kantong wasit. Makanya, skema pun berubah menjadi bertahan.
”Energi pemain terkuras. Terlebih besok (hari ini, Red). Semi final langsung digelar. Tim kelelahan,” urainya.
Untuk mengantisipasi hal itu, skuad pun kemudian menjalani terapi es untuk pemulihan fisik. Untuk mendorong mental, para pemain pun kemudian diajak untuk pengajian.
”Sebenarnya sudah rutin, kami gelar yasinan. Alhamdulillah, dengan pola itu mental-anak tetap terjaga meski naik turun,” ungkapnya.
Sementara itu, Imam Taufik, manajer Jabar Satu Liga Santri Nusantara 2017 mengatakan, progres Liga Santri cukup bagus. Hal ini terlihat dari lancarnya pertandingan.
”Kalau pun ada kekurangan, itu wajar. Tapi Alhamdulillah, sampai babak delapan besar, berjalan lancer,” ungkapnya.
Dia memerinci, tim yang berkontribusi dalam Liga Santri Nasional 2017 tercatat ada 32 tim dari seluruh Indonesia. Keseluruhan terbagi atas Sumatera sampai Papua. Kesemuanya itu, kata dia, dibagi region satu meliputi Aceh Atas. Kemudian Aceh bawah. ”Di Jabar ada empat region,” ucapnya.
”Yang masuk ke delapan besar, Jatim satu. Jabar satu. Jabar dua. Jateng tiga. Jateng satu. Jatim dua. Kemudian, Banten. Lalu, Jatim empat,” sambungnya.
Dia menerangkan, perhelatan dari 23-29 Oktober tersebut dibagi dalam lima venue untuk sepak bola. Semua di Kota Bandung. Arcamanik, Lodaya, Siliwangi dan Pusdikdif AD, Stadion Brigif. ”Lima lapangan ini mulai dari penyisihan sampai final. Pelaksanaan final di GBLA tanggal 29,” ucapnya.
Terkait pertandingan, Imam mengatakan, dari visinya liga santri ini menjadikan pemain berakhlakul karimah. Sebab, umumnya sepak bola kadang terjadi keributan di dalam dan di luar lapangan. Antar pemain, dengan wasit atau pun antar supporter.
”Kita di liga santri wajib hukumnya cium tangan ke wasit,” ucapnya lagi.
Di sisi lain, liga tersebut juga menjadi bagian pencarian bakat untuk berlaga di timnas. Salah satu contoh pada 2016, yang masuk ke timnas U 19, Rafli Mursalim yang sudah berlaga di timnas. ”Alhamdulillah kontribusi Rafli sebagai salah satu pencetak gol yang subur. Di samping top skorer 2016. Ketiga, menjalin silaturahmi antar pesantren se-Indonesia. Keempat atau tidak kalah penting adalah syiar ayo mondok,” urainya.
”Terakhir namun tidak kalah penting, harapannya bisa muncul bibit pemain muda yang berkualitas dan masuk timnas. Dengan akhlak yang baik,” pungkasnya.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.