Lampuhijau.com - Ungkapan "tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik", bisa jadi dasar harmonis dan retaknya hubungan antara partai politik maupun tokoh yang ada didalamnya. Sudah banyak yang tau bahwa hubungan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sering bersebrangan dengan Petinggi PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Pada Pilpres 2014 yang lalu, Partai Demokrat memilih untuk "diam" tidak mendukung calon Presiden yang kala itu diisi Pasangan Jokowi - Jusup Kalla dan Prabowo- Hatta Rajasa.
Konstelasi politik rupanya sudah berubah saat ini dari kubu Partai Demokrat. SBY yang biasanya menjadikan diri sebagai sosok yang berseberangan dengan kubu Megawati, pada rapimnas Demokrat, di Sentul Bogor, 10 Maret 2018, dalam pidatonya terkesan memberikan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. "Dengan dukungan Tuhan Yang Maha Kuasa sangat bisa Partai Demokrat berjuang bersama Bapak ( Jokowi ) ".
Pidato SBY tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi yang menghadiri Rapimnas Demokrat dan sekaligus membuka Rapimnas Partai Demokrat dengan membunyikan Gong didampingi SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan.
Kalangan pengamat banyak yang memprediksi bahwa apa yang sudah diucapkan SBY pada pidatonya merupakan sinyal dukungan Demokrat untuk Jokowi, namun banyak yang menilai bahwa langkah SBY bisa saja terhalang Megawati Soekarno Putri yang dari dulu mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan SBY. Pengamat menilai, kalaupun Partai Demokrat akan mendukung SBY sebagai Capres 2019 mendatang, sudah barang tentu AHY akan disodorkan sebagai cawapres mendampingi Jokowi.
Namun ada yang menarik pada pidato SBY di acara peringatan hari Perempuan Nasional 2018 yang diselenggarakan Partai Demokrat di Kompleks DPR senayan Jakarta, Senin (19/03). Pada pidatonya, SBY memuji-muji Megawati sebagai seorang sosok perempuan yang sukses di Eksekutif dan sebagai negarawan yang handal. Pidato SBY kali ini menitikberatkan peranan perempuan yang dirasakan masih banyak yang belum sejahtera dan masih banyak yang kekurangan dan mendapatkan perlakuan kurang baik.
Kedua pidato SBY ini apakah merupakan sebuah sinyal kalau Partai Demokrat benar-benar akan mendukung dan bergabung dengan Partai pimpinan Megawati ini dengan menyandingkan pasangan Jokowi- AHY di Pilpres 2019 mendatang.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.