Ferrari Ancam Mundur dari Formula 1

Ferrari Ancam Mundur dari Formula 1

Admin
4 Nov 2017
Dibaca : 1206x
Rancangn Regulasi Mesin Baru Dinilai Merugikan


MARANELLO - Rancangan regulasi tentang mesin baru Formula 1 mendapat tentangan dari tiga pabrikan besar. Mercedes, Renault, dan Ferrari menyatakan tidak puas dengan arah pengembangan mesin yang diajukan pemilik baru F1, Liberty Media dan FIA. Bahkan, Ferrari mengancam akan mundur dari F1 jika mesin baru nanti merugikan skuad Kuda Jingkrak.
Bukan hal yang langka Ferrari mengancam bakal mundur dari F1. Tapi kali ini adalah yang pertama di era kepemimpinan Presiden Sergio Marchionne. Dalam sebuah pertemuan dengan para analis membahas laporan keuangan tahuanan Ferrari, Kamis (2/11) Marchionne menyatakan tidak senang dengan arah yang diambil Liberty Media untuk mengubah wajah Formula 1. Salah satunya perihal regulasi mesin yang bakal diberlakukan mulai 2021. 
''Salah satu fakta yang kami tolak adalah sifat unik mesin dari setiap pabrikan dan bakal membedakan satu pembalap dengan lainnya, ingin diseragamkan dengan regulasi baru,'' terangnya. Dalam proposal spesifikasi mesin terbaru FIA ingin menyeragamkan sejumlah suku cadang dan bentuk mesin mesin untuk memudahkan tim-tim konsumer berganti mesin. Dengan mesin yang seragam itu, tim konsumer tinggal “plug and play”  tanpa mengubah banyak bagian pada chassis.
Marchionne menyebut Liberty Media akan membawa DNA balapan NASCAR ke Formula 1. Pemilik F1 yang baru, menurutnya, akan menjadi F1 sebagai NASCAR dengan level internasional. ''Saya tidak mau bermain NASCAR secara global. F1 ada dalam DNA kami sejak kami lahir, dan itu yang membuat kami berbeda,'' tegas Marchionne. 
Dalam beberapa hal Ferrari mengatakan tetap sepaham dengan Liberty Media. Misalnya dalam hal pemangkasan anggaran pengembangan mesin. Karena menurutnya, lamgkah tersebut bisa meningkatkan persaingan di antara tim-tim peserta. ''Tapi kami melihat F1 pada 2021 akan sangat berbeda dan akan memaksakan sejumlah keputusan kepada Ferrari. Kecuali hasilnya akan membawa keuntungan kepada kami untuk mempertahankan brand dan pasar, serta memperkuat posisi unik Ferrari, kami tidak akan bermain (di F1),'' tandasnya.
Ferrari adalah satu-satunya pabrikan yang tidak pernah absen di setiap musim balap F1 sejak pertama kali digelar pada 1950. Sudah menjuarai 16 gelar juara konstruktor dan 15 gelar pembalap. Dengan 227 kemenangan seri. Untuk menghargai keberadaan Ferrari di F1 tim pabrikan Italia ini mendapatkan USD 60-70 juta per tahun sebagai tim bersejarah alias historical team. Liberty Media sendiri ingin mengepras “hadiah cuma-cuma” tersebut atau kalau bisa menghapusnya.     
Bukan hanya Ferrari yang mengkritik visi Liberty Media, tapi juga Mercedes dan Renault. Suku cadang yang distandarkan juga menjadi perhatian Renault. ''Kami sudah terlibat di dalam F1 selama 40 tahun, sebagian besarnya menjadi pemasok mesin. Regulasi yang baru ini menciptakan sejumlah pertanyaan besar. Terutama terkait sisi fundamental kami sebagai sebuah produsen mesin,'' ucap Renault F1 managing director Cyril Abiteboul kepada Motorsport 
Namun dia menyatakan, tetap membuka diri untuk membahas lebih lanjut detil regulasi tersebut. ''Tapi kami tidak bisa menerima jika mereka mengetok regulasi baru tersebut secara sepihak,'' tandasnya. 
Pembahasan mengenai regulasi baru mesin F1 ini akan kembali dilakukan Selasa pekan depan (7/11). Strategy Group F1 akan melakukan pertemuan lanjutan dengan sejumlah perwakilan tim. 
 

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved