Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria menilai terbentuknya poros ketiga pada Pilpres 2019 mendatang akan sulit tercapai. Hal itu menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional ke-4, Zulkifli Hasan yang menilai Gatot merupakan figur yang bagus menjadi Capres 2019. Zulkifli menyampaikan pada saat pertemuannya dengan Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo di gedung DPR beberapa waktu lalu.
"Zul bilang Gatot baik TGB (Tuan Guru Bajang Zainul Majdi Gubernur NTB) baik. Betul itu. Artinya bangsa ini punya tokoh baik, kami dukung. Tapi Pak Zul juga menyampaikan sulit tercapai poros ketiga. Artinya dua poros Jokowi dan Prabowo," ucapnya.
Riza sendiri memiliki penilaian lain untuk capres RI 2019 yang juga berpotensial, terlebih Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
Ia menuturkan, saat ini, sejumlah daftar nama pendamping Prabowo masih dipertimbangkan sehingga nantinya dapat menumbangkan elektabilitas dan petahana Joko Widodo.
"Nama beredar bagus Anies, Aher (Ahmad Heryawan), Gatot. Nama lain yang beredar siapa yang mungkin ada pendekatannya, persyaratan KPU, hasil survei, chemistry bisa kerja sama, termasuk orang yang kita yakini apabila jadi cawapres Prabowo meningkatkan elektabilitas bisa kalahkan Jokowi," jelasnya.
Riza juga tak mau memperdebatkan asal muasal capres nantinya, semuanya punya peluang untuk menyalonkan diri.
"Dikotomi sipil militer sudah tak ada, semua peluang ada. Militer - Polri saja bisa. Jadi saya bilang masyarakat sudah cerdas peluangnya besar," cetusnya.
Kendati demikian, Gerindra tetap menghormati mekanisme internal PAN terkait keputusannya menentukan arah Pilpres usai rapat kerja nasional (rakernas). Terlebih lagi, Riza yakin bahwa seluruh parpol juga tengah menunggu hasil Pilkada.
"PAN itu memang punya mekanisme internal yang harus kami hormati. Pada Rakernas sebelumnya kan mengusul Zulkifli Hasan sebagai Capres. Nanti Mei atau habis Pilkada akan Rakernas, kita lihat hasilnya. Itu akan menentukan siapa usung Capres Cawapres. Itu kami hormati," tutupnya.