MANCHESTER – Manchester City masih melaju mulus di Premier League musim ini. Hingga matchweek ke-11, City hanya kehilangan dua poin dari kemungkinan poin maksimal. Minggu (5/11) di Etihad Stadium, tim asuhan Pep Guardiola membungkam Arsenal dengan skor 3-1. 
 Raihan tiga poin membuat City untuk sementara unggul delapan poin atas penguntit terdekatnya yang juga rival sekota mereka, Manchester United (31-23). Gap itu tidak berubah seandainya United tersandung dari Chelsea di Stamford Bridge dini hari tadi WIB (6/11).
 Dominan dengan 62 persen penguasaan bola, City mencetak gol melalui Kevin De Bruyne pada menit ke-19, disusul eksekusi penalti Sergio Aguero (50'), dan Gabriel Jesus (74'). Arsenal hanya memangkas ketinggalan lewat Alexandre Lacazette (65'). 
 Kemenangan itu sekaligus menegaskan kompartemen serangan City menjadi salah satu yang paling galak di Eropa. Di antara lima liga elite Eropa, koleksi 38 gol David Silva dkk dalam 11 pertandingan City hanya kalah dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan 39 gol. Tapi, pemuncak klasemen Ligue 1 itu sudah melakoni 12 pertandingan. 
 Sayang, kemenangan City diwarnai kontroversi. Pada gol ketiga yang dihasilkan Jesus, Silva yang memberi umpan dalam posisi offside. Meski diprotes keras para pemain Arsenal, wasit Michael Oliver tetap mensahkan gol tersebut. “Gol ketiga (City) memengaruhi pertandingan karena kami punya peluang menyeimbangkan kedudukan (2-2),” kata kiper Arsenal Petr Cech kepada BBC Sports.
 Terpisah, pencetak gol pertama City De Bruyne menyatakan timnya memainkan taktik yang tepat untuk mendikte permainan. “Kami mengkreasi lebih banyak peluang dan gol ketiga datang di waktu yang tepat. Kami berhasil menjaga ketenangan ketika ditekan dan ini kemenangan bagus buat kami,” tutur gelandang berkebangsaan Belgia tersebut. 
  Meski tren City terus positif, De Bruyne mengingatkan bahwa tidak ada pertandingan mudah di Premier League. Dua laga ke depan City, masing-masing away ke King Power Stadium (Leicester City, 18/11) dan Kirklees Stadium (Huddersfield Town, 26/11) tak bisa dianggap remeh. “Karena setiap lawan bakal lebih termotivasi menghentikan kami,” tutur pemilik statistik dua gol dan enam assist tersebut.