LampuHijau – Begitu bek Persib Bandung Vladimir Vujovic diusir keluar lapangan lantaran protes keras setelah terkena kartu kuning akibat pelanggaran keras kepada Bruno da Silva (83'), sang manajer Umuh Muchtar tampak memerintahkan para pemain untuk ke tepi lapangan.
Ya, karena kecewa berat dengan keputusan-keputusan wasit asal Australia Shaun Robert Evans, Persib enggan melanjutkan pertandingan melawan musuh bebuyutannya, Persija Jakarta, di Stadion Manahan, Solo, kemarin. Saat laga berhenti, skor 1-0 untuk keunggulan Persija.
Maung Bandung –julukan Persib– protes karena menilai keputusan wasit asal Australia itu sudah keterlaluan. Kartu kuning kedua untuk Vujovic hanya satu contoh di antara sekian keputusan yang membuat Persib dongkol. Dan, ketika Persib masih mogok bermain, wasit memutuskan meniup peluit panjang pertanda laga bubar.
Kemudian, bersama dengan dua hakim garis, dia meninggalkan lapangan menuju ruang ganti. Umuh hanya terdiam melihat aksi wasit. Sedangkan para pemain dari kedua tim saling bersalaman. Setelah laga, Umuh mengaku bahwa mereka layak menunjukan sikap seperti itu, lantaran banyak keputusan wasit yang merugikan.
Salah satu insiden yang bikin Persib geram terjadi pada menit ke-27. Ketika itu, bola sundulan Ezechiel Aliadjim Ndouasel masuk ke gawang dan menyentuh jala dalam bagian atas kemudian memantul kembali ke luar gawang. Rupanya, oleh wasit, itu tidak dianggap gol.
”Ternyata, kualitas wasit asing sama saja, masih bagus wasit lokal. Kami mempertanyakan keputusan dia yang kontroversial, dia (wasit, Red) bilang dia tidak mengerti,” sesalnya.
Umuh menambahkan, mereka tambah sakit hati lagi ketika wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah setelah bek Persib Purwaka Yudhi mejatuhkan Bruno da Silva di dalam kotak penalti. Bruno yang ditunjuk sebebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya pada menit ke-76.
”Sangat percuma kalau laga diteruskan. Kami diberikan penalti sementara gol kami tidak disahkan. Belum cukup di situ, pemain kami diberikan kartu merah. Bagi kami, ini kejahatan,” keluhnya.
Di sisi lain, pelatih Persija Stefano Cugura menilai, keputusan manajemen Persib tidak melanjutkan pertandingan adalah bentuk sikap kekanak-kanakan. ”Padahal, waktu kami ke Bandung, kami dilempar, dipukul, tapi kami selesai 90 menit,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Chief Operating Oficer (COO) PT LIB (Liga Indonesia Baru) Tigorshalom Boboy mengatakan, secara regulasi, keputusan Persib tidak melanjutkan laga tersebut melanggar Pasal 13 Regulasi Liga 1 Tentang Pengunduran Diri. ”Kami masih menunggu laporan. Tapi, kalau secara regulasi ada pelanggaran pasal 13,” ujar Tigor.
Berdasarkan pasal itu, maka klub yang mundur dari pertandingan bisa dianggap mundur dari Liga 1. Nah, sanksinya berat. Bahkan, bisa menyebabkan seluruh pertandingan yang melibatkan mereka dianggap tidak sah dan dibatalkan. Mereka juga akan dihilangkan dalam klasemen.
Selain itu, tentu saja diharuskan membayar biaya kompensasi terhadap kerusakan atau kerugian yang timbul dan dialami oleh klub lainnya, LIB, sponsor, televisi dan pihak terkait lainnya. Nilai kompensasi nantinya akan ditetapkan kemudian oleh LIB.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.